Restoran Pakai Daging Sisa Stok

TANGERANG,SNOL—Kelangkaan daging di pasaran membuat pengelola rumah makan atau restoran memanfaatkan daging sisa persediaan. Bahkan, ada yang terpaksa harus menghentikan masakan yang berbahan dasar daging.Corporate Public Relation Padjajaran Suites Hotel Fasca Featrix mengatakan Bale Bancakan Restaurant yang di hotelnya masih menggunakan daging yang memang sudah distok jauh-jauh hari. Tetapi, dia tetap mengutamakan kelayakan dan kualitas daging yang diolah.

“Kami sih masih punya stok, jadi memanfaatkan yang ada. Tapi tetap mengutamakan yang masih fresh dan layak dikonsumsi,” ujarnya. Dia menambahkan, pihaknya tidak berani membeli di pasaran dengan sembarangan. Apalagi membeli daging yang dijual di pasar dengan harga lebih murah. Dia khawatir daging murah itu merupakan daging timbunan sehingga tidak segar.

“Kalau persediaan sudah habis, kami sih lebih baik menunggu daripada memaksakan membeli daging yang dijual bebas, takut dagingnya tidak sehat lagi,” paparnya.

Pemilik Rumah Makan Ayam Nari, Stefanes mengaku kewalahan mencari daging. Sebab, salah satu menu andalannya menyediakan olahan berbahan dasar daging. Dia terpaksa harus menghentikan menu makanan yang menggunakan daging seperti soto, sop daging, sop iga, semur daging, tumis daging dan lainnya sejak tiga hari lalu.

Ia bersyukur, kemarin bisa menjual kembali menu berbahan dasar daging. Menurutnya, daging didapatnya dari operasi pasar Bulog. Kalau tidak ada lagi, pihaknya akan menyetop menu makanan ini.

“Kami memang menu utamanya ayam, tapi disini banyak juga yang suka sama menu daging kami,” katanya.

Ia mengeluhkan, kelangkaan daging membuat penghasilannya berkurang hingga 30 persen dalam sehari. Jelas saja, membuat rumah makan yang terletak di depan Tangcity Mall ini lebih banyak memanfaatkan menu yang menggunakan ayam atau ikan.

“Pakai yang ada saja, makanya kami lebih bvanyak belanja ikan dan ayam saja, kadang-kadang juga menu daging kami olah menggunakan ayam atau ikan, ini untuk mensiasati saja,” pungkasnya. (widiawati/gatot)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.