10 Restoran Terancam Ditutup

PAMULANG,SNOL Sepuluh restoran terancam ditutup atau tidak boleh beroperasi setelah dinilai tidak memenuhi standar kelayakan di bidang bahan baku air oleh Dinas Kesehatan Tangsel. Dinkes bekerjasama dengan Persatuan Hotel dan Raetoran Indonesia (PHRI) Tangsel kini sedang gencar menggeber program tes kesehatan restoran.
“Setelah diperiksa bahan baku air di sepuluh restaurant tersebut dianggap tidak bagus, yakni seharusnya bakteri collie nya 0, tapi ini lebih,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, Dadang M.Epid saat dihubungi melalui telp, Rabu (17/10).  Lebih lanjut Dadang mengatakan, dari 371 resto yang ada di Tangsel, 65 diantaranya sudah diperiksa dengan mengacu standar HACCP ( Hazat Analisis Critical Control Point). Dalam standar HACCP tersebut yang dinilai adalah dari sisi Sumber daya manusia atau penyaji makanannya, sumber atau bahan baku makanan serta produk setelah diolah harus layak konsumsi.

“Dari 65 yang sudah di tes ini, 55 lolos dan 10 diantaranya tidak lolos,” imbuhnya. Dadang menegaskan setelah dinyatakan layak, ke-55 restoran tersebut diberikan stiker yang ditempel di depan resto. Sedangkan untuk yang tidak lolos harus ditutup, jika tidak maka Dinkes setempat akan menuntut ke jalur pengadilan.  Adapun restoran yang lolos kebanyakan adalah skala besar, sedangkan ke sepuluh yang tidak lolos memang skala menengah ke bawah.

“Kebetulan yang tidak lolos ini memang resto dengan skala menengah kebawah” katanya. Menurut Dadang, pemeriksaan kesehatan akan terus berlangsung.

“Setiap minggu akan dilakukan pemeriksaan hingga akhir tahun 2012 bisa tercapai 100 persen. Kami berharap masyarakat Tangsel dapat lebih selektif dalam mengkonsumsi makanan di restoran. Usahakan yang memasang stiker aman dan memenuhi standar kelayakan kesehatan,” sarannya. Sementara itu, Ketua PHRI Tangsel, Gusri Effendi mendukung program tes kesehatan resto yang dilakukan Dinkes. Namun pihaknya berharap Pemda dapat memberikan teguran dan pembinaan terlebih dahulu terhadap resto yang dimaksud sebelum melakukan penutupan.
“Kami mendukung saja, tapi sebaiknya sebelum menutup resto Pemda dapat memberikan teguran dan melakukan pembinaan terhadap resto yang tidak lolos agar dapat meningkatkan daya saing usaha” katanya. (pramita/irm/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.