Negosiasi Pembebasan Lahan Masih Alot
TANGERANG, SNOL—Ratusan warga Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang yang lahannya terkena dampak pembangunan kereta Bandara menuju Batuceper dipertemukan dengan PT KAI. Pertemuan ini untuk musyawarah dan sosialisasi terkait pembebasan lahan tahap akhir Selasa (4/8) di Kelurahan Suka asih. Salah seorang warga bernama Enok mengatakan, ia bersama warga tidak memiliki gambaran yang pasti terkait pembicaraan yang dilakukan untuk pembahasan harga dan jumlah ganti rugi yang akan diberikan kepada warga. “Dari kemarin hanya melakukan pengukuran tanah saja, belum sampai membicarakan soal ganti rugi,” ujar Enok ditemui sebelum berlangsungnya kegiatan.
Dikatakannya, dirinya sudah merelakan rumahnya yang bertipe 43 di kawasan RT 01/07 tersebut digusur untuk mendukung pembangunan kereta bandara, akan tetapi dirinya bersama warga berharap mendapatkan harga sesuai dan perhitungannya masuk akal serta dapat diterima oleh warga sekitar. “Ya asal harganya cocok mah saya rela aja. Pada intinya harus cocok dulu dan tidak ada yang dirugikan dalam hal ini” katanya.
Sementara salah seorang anggota tim pendamping dari PT KAI Lubis mengatakan, sampai saat ini pihaknya menyatakan bahwa dari 815 bidang lahan di delapan kelurahan dan lima kecamatan belum ada yang dinyatakan berhasil dibebaskan untuk pembangunan rel kereta Bandara – Batuceper. “Tahap pengukuran sudah, yang terjadi saat ini masih harga pembebasan. Belum ada yang setuju,” ujar Lubis.
Lubis melanjutkan, musyawarah yang dilakukan kemarin hingga 6 Agustus besok adalah musyawarah yang dilakukan khusus untuk warga Tanah Tinggi. Dengan batas waktu yang diberikan selama 14 hari untuk mempelajari nilai appraisal yang diberikan oleh tim pembebasan lahan yang diatur dalam Undang-Undang No. 22/ 2012 tentang Pengadaan Lahan. “Yang lainnya sudah musyawarah. Tanah Tinggi ini yang terakhir. Kami bagi menjadi tiga sesi karena jumlahnya paling banyak,” kata Lubis lagi.
Seperti diketahui pembangunan rel kereta bandara dari Batuceper sendiri nantinya akan dibangun sepanjang 12 Kilometer, melewati lima kecamatan di Kota Tangerang. PT KAI sendiri pernah menyebutkan bahwa total lahan yang harus dibebaskan adalah seluas 30,36 hektar. Rute rel kereta bandara sendiri mulai dari Terminal Poris Plawad – Batuceper – Tanah Tinggi – Blendung – pintu M1 Bandara. (mg28/made)