Pakai Sabu, Mahasiswi Cantik Diamankan
SERPONG,SNOL–Mahasiswi cantik berinisial NL (22), diamankan petugas BNN Kota Tangsel setelah hasil tes urinenya positif menggunakan narkoba, Jumat (12/6). Selain itu, petugas juga menemukan narkotika jenis sabu denga berat 0,5 gram di kamar kosannya di kawasan Anggrek Loka, BSD City, Serpong.
Informasi yang dihimpun Satelit News, gadis belia ini terjaring razia gabungan yang digelar BNN Kota Tangsel, Satpol PP, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, kepolisian, koramil serta imigrasi di kos-kosan di Anggrek Loka, BSD, Kecamatan Serpong.
Selain positif menggunakan narkotika, dari kamar kos NL petugas juga mendapati alat hisap atau bong dan korek api. Selain NL (22), tiga wanita penghuni kos-kosan lainnya yakni, SM (24), YL (25) dan OC (20) juga positif menggunakan narkotika. Hasil razia di kosan blok AH-1 ini mendapatkan empat orang wanita yang terdiri dari mahasiswi dan wanita pekerja malam. Keempatnya kemudian diamankan BNN Kota Tangsel.
Kepala BNN Kota Tangsel AKBP Heri Istu mengatakan, keempatnya dibawa ke kantor BNNK untuk menindaklanjuti dan mengembangkan kasusnya. Pihaknya juga bakal menelusuri asal barang haram tersebut. “Pastinya kasusnya akan kita kembangkan. Kos-kosan rawan akan peredaran narkoba,” ungkapnya saat ditemui di lokasi razia.
Pihaknya juga mencurigai kawasan BSD menjadi ladang subur dalam peredaran narkoba, terlebih banyak cluster ekslusif dan mewah yang tertutup sehingga kurang diawasi petugas. Apalagi penghuni kawasan kos-kosan yang dirazia didominasi oleh wanita pekerja malam. “Tidak hanya di lokasi ini saja. Kita akan razia di kawasan lainnya,” tegasnya.
Kepala Satpol PP Kota Tangsel Azhar Syam’un mengaku kosan mewah menjadi target operasi. Soalnya diduga peredaran narkoba di kos-kosan dianggap aman dari pantauan petugas. “Kosan mewah cukup rawan disalahgunakan. Karena selama ini kesannya terlalu eksklusif dan sulit dijangkau petugas,” ucapnya.
Menurutnya selain tes urine yang dilakukan petugas BNNK Tangsel, ada beberapa hal lain yang diperiksa, seperti kartu identitas. Disinyalir di wilayah perumahan banyak dihuni orang asing. “Makanya, tim dari Disdukcapil pun dilibatkan untuk razia kali ini,” katanya.
Seorang pemilik kos Risma mengaku cukup selektif memilih calon penghuni kosnya. Menurutnya tak dapat dipungkiri selalu saja ada penghuni kosan yang menyalahgunakan tempat kosannya untuk hal negatif. “Kita seleksi untuk penghuni. Identitas pasti kita kumpulkan. Kebanyakan penghuni masih single. Tidak ada yang berkeluarga,” ucapnya.
Dia mengaku bangunan kos-kosan yang dimilikinya mempunyai 26 kamar dengan empat lantai. Rata-rata penghuni merupakan pekerja harian di perusahan yang ada di wilayah BSD. “Saya tidak keberatan dengan adanya razia ini. Ini kan tugasnya pemerintah,” pungkasnya. (pramita/aditya)