Siswa SMP Tewas Disabet Cerulit
SERANG-SNOL—Dede Irawan (15) siswa SMP Negeri 2 Cikeusal meregang nyawa setelah terkena sabetan senjata tajam yang diduga dilakukan oleh AG (15) siswa SMP Negeri 1 Pamarayan. Peristiwa tersebut bermula saat Dede Irawan pulang dari sekolahnya seusai mengikuti acara pelepasan siswa SMP kelas 9, sekitar pukul 12.30 WIB.
Saat dalam perjalanan pulang, korban bersama rekannya Genta (14) dicegat oleh AG dan kawan-kawannya yang berjumlah sekitar 30 orang di Kampung Tipar Desa Shangiyang Kecamatan Pamarayan Kabupaten Serang.
Takut melihat jumlah yang banyak, ditambah melihat AG membawa cerulit, Genta yang mengemudikan sepeda motor pun langsung tancap gas, namun rombongan AG mengejar mereka hingga ke Kampung Leuwi Banten Desa Shayiang. Saat kembali dicegat tersebut, Dede Irawan memberanikan diri untuk menemui AG.
“Saya bonceng Dede. Pas Dede nyamparin AG, saya menjauh dan liat teman saya (Dede, red) disabet pakai celurit oleh AG. Abis menyabet Dede, rombongan AG langsung kabur,” kata Genta di Mapolsek Pamarayan, Selasa (09/6).
Setelah AG dan kawanannya kabur, Genta segera menemui rekannya Nur Rohman. Keduanya lalu bergegas menuju tempat kejadian perkara. Sesampainya di lokasi, Dede Irawan sudah terkapar di tanah bersimbah darah. Korban kemudian dilarikan ke UPTD Puskesmas Pamarayan.
Genta mengaku tidak tahu menahu penyebab penyabetan celurit oleh pelaku AG. Menurutnya, siswa tempatnya sekolah dengan sekolah AG memang sempat terjadi tawuran di Bendung Pamarayan beberapa waktu lalu. “Dulu sempat terjadi tawuran dan aksi saling lempar. Mungkin itu menjadi dendam mereka,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Pamarayan AKP Effendi mengungkapkan, pasca kejadian petugas langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP). Hasil olah TKP diketahui, korban tewas dengan kondisi luka sabetan di bagian punggug sekitar 10 cm. Ia mengaku belum mengetahui apakah korban tewas saat diperjalan atau di Puskemas.
“kalau meninggalnya saya tidak tahu. Kondisi korban hanya luka sabetan, tidak ada memar. Sabetan senjata tajam tersebut juga tidak mengenai organ vital terdakwa. Ketika petugas ke lokasi, barang bukti sudah tidak ada. Kita koordinasi dengan Polsek Cikeusal karena kebetulan korban orang Cikeusal. Ini dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan,” ungkap Kapolsek.
Setelah dibawa ke UPTD Puskemas Pamarayan dan diketahui korban sudah meninggal, petugas langsung membawa jenazah ke Rumah Sakit Drajat Prawiranegara untuk diautopsi.
Mencekam, Polsek Pamarayan Dikepung Massa
Sementara itu, pantuan di lokasi kejadian tepatnya di jalan arah Pamarayan dan Cikeusal depan UPTD Puskesmas Pamarayan dijaga oleh sejumlah petugas kepolisian dan TNI. Sejumlah pelajar dan pemuda yang melintas di area tersebut dipaksa untuk memutar balik oleh petugas guna menghindari adanya aksi perlawan susulan dari pihak keluarga korban.
Aksi yang sempat mencekam di depan Puskesmas tersebut berlangsung hingga di Mapolsek Pamarayan. Puluhan warga dari keluarga dan teman korban memadati Mapolsek. Keluarga korban meminta agar pihak kepolisian segera menangkap pelaku penyabetan senjata tajam tersebut.
“Semua harap tenang, biarkan kita lakukan penyidikan ini. kita pasti usut tuntas. Semua harus menahan diri, biarkan polisi bekerja. Kita sudah minta bantuan ke Polres Serang untuk membantu mengusut ini,” kata AKP Effendi Kapolsek Pamarayan kepada puluhan warga.
Pantuan Satelit News di Mapolsek Pamarayan, sejumlah saksi diperiksa oleh penyidik. Bahkan dua saksi yang diduga menjadi provokator nyaris diamuk massa keluarga korban yang emosi. Ayah korban pun sempat memaksa untuk menemui dua orang yang diduga provokator namun langsung ditenangkan oleh petugas.
Hingga pukul 17.00 WIB, Mapolsek Pamayaran masih dikerumuni oleh massa dari pihak keluarga korban. Untuk menghindari adanya keributan di dua belah pihak, akses jalan Pamarayan-Cikeusal dijaga belasan personil TNI-POLRI. (mg30/mardiana/jarkasih)