Gilas Bocah, Bus Dibakar Massa
TIGARAKSA,SNOL Bus Putra KJU jurusan Jasinga-Kalideres bernomor polisi B 7170 ID habis dibakar massa di depan Pasar Tigaraksa, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Banten.
Amuk massa terjadi setelah bus yang dikemudikan Wahyudin menggilas Siti Khumairotunnisa, bocah berusia 2 tahun warga Kampung Kadu RT01/01, Desa Pete, Kecamatan Tigaraksa hingga tewas.
Peristiwa tabrakan itu terjadi pada Rabu (6/8)sekira pukul 10.30 Wib. Saat itu, Siti Khumairotunnisa bersama ibunya, Saidah (26) dibonceng ayahnya Satibi menggunakan motor supra fit. Siti duduk di depan.
Saat hendak mengarah pulang usai berbelanja, dari arah belakang bus Putra KJU jurusan Jasinga-Kalideres melaju kencang hingga menyenggol stang motor Satibi. Guncangan pun terjadi hingga membuat Siti Khumairotunnisa terjatuh dan masuk kolong bus. Sementara Satibi dan istrinya bisa bertahan di atas motor yang nyaris jatuh.
“Kejadiannya sangat cepat mas. Bus menyenggol stang motor korban, anaknya masuk kolong dan kelindes. Lukanya parah di kepala dan tewas di tempat. Pas kejadian warga pada teriak, termasuk penumpang bus dari Jasinga yang saat itu penuh,” kata Eman (40), pedagang buah di Pasar Gudang Tigaraksa yang melihat kejadian naas tersebut di depan warungnya.
Seusai menabrak, bus berhenti dan massa langsung mengepung bus yang dikemudikan oleh Wahyudin (30) warga Jasinga dan keneknya Ipung. Tak mau jadi bulan-bulanan massa yang kesal, Wahyudin dan Ipung lari meninggalkan bus di tengah jalan dan menuju Polsek Tigaraksa yang tidak jauh dari lokasi.
Penumpang bus pun turun berhamburan. Setelah kosong, massa melampiaskan amarah dengan memecahkan kaca bus dan melemparinya dengan batu, kayu dan lainnya. Selanjutnya massa membawa bus dengan Nopol B-7170 ID ke bagian belakang pasar, dan langsung membakar bus.
Peristiwa ini pun menjadi tontonan hingga menimbulkan kemacetan. Tidak lama polisi tiba di lokasi kejadian dan berupaya memadamkan api. Selanjutnya pemadaman dilakukan kembali setelah petugas Pemadam Kebakaran tiba di lokasi kejadian. Sementara jasad korban langsung dibawa ke rumah duka.
Ketua RT 1 Kampung Kadu, Sarpin mengungkapkan, pihak keluarga tidak mau korban diotopsi di rumah sakit dan langsung dibawa ke rumah duka untuk prosesi pemakaman.
Di rumah duka, kesedihan terlihat dalam isak tangis keluarga korban dan para tetangga yang melayat. Adik ayah korban, Rahmat (23) mengungkapkan, keluarga berharap agar sopir yang menabrak ditindak sesuai hukum.
“Rencananya jasad Siti mau dimakamkan di TPU Babakan, Tigaraksa sama dengan makam kakeknya disitu. Saat ini keluarga masih syok,” tegasnya.
Kapolsek Tigaraksa Kompol Bachtiar Siregar mengungkapkan, kasus ini sudah dilimpahkan ke Polres Kota Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara sopir dan kenek bus sudah diamankan di Satlantas Polres Kota Tangerang untuk dimintai keterangan.
Ditemui di Polres Kota Tangerang, Pengurus Bus Putra KJU, Roni mengungkapkan, pihaknya belum bisa mengambil keputusan melihat situasi dan kondisi di lokasi kejadian yang tidak kondusif hingga terjadi pembakaran bus oleh massa.
“Kami pun sebagai pengurus belum bisa ke rumah korban, karena keluarga korban masih berduka. Kami inginnya musyawarah dengan keluarga korban. Tapi karena masih berduka seperti tidak tepat, namun kalau situasi sudah kondusif kami akan kesana,” tukasnya.
Ditanya soal bus yang melaju kencang saat melintasi Pasar Gudang Tigaraksa, Roni mengaku, hal itu sulit dibayangkan karena pasar sudah pasti ramai dan macet sehingga kecepatan bus pun terbatas.
“Sementara ini sopir bus masih shock. Disamping itu, perlu saya tegaskan, kami selalu memberikan himbauan agar sopir mengutamakan keselamatan sekalipun menge-jar setoran,” pungkasnya. (aditya/gatot/satelitnews)