Masuk Masa Tanam, Petani Minta Air

SERANG,SNOL— Sejumlah petani di Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang, mengaku masih kerap kesulitan air. Saluran irigasi sebagai salah satu sumber pengairan  di wilayah itu tidak berfungsi dengan optimal.

Salah seorang Petani di Desa Margasana Kecamatan Kramatwatu, Muhamad Nurdin, mengaku sering mengalami kesulitan mendaptkan air untuk mengairi ladangnya. Terlebih ketika musim kemarau tiba. “Saluran irigasinya mungkin sudah mengendap oleh lumpur, jadi airnya kadang-kadang kecil, terus kalau hujan meluap banjir,” kata Nurdin saati ditemui dikawasan wisata Tasikardi, Selasa (2/6).

Ia berharap, Pemda segera meninjau saluran irigasi yang ada di wilayahnya. Jika ada yang rusak atau sudah dangkal maka segera diperabaiki. “Harusnya dicek dimana saja yang rusak. Kalau misalkan ada yang bolong di hulunya kan  kasian yang dihilir,” ujarnya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kecamatan Kramatwatu, Rayendra, membenarkan jika di wilayahnya paling susah mendapatkan air. Padahal saat ini ada sekitar 30 hektar sawah yang sedang masa tanam. “Staf kami di lapangan meminta kalau air ini dinaikan dari hulunya,” ungkapnya.

Masalah air bagi para petani memang sangat vital. Jika airnya kering, para petani yang sudah menanam bisa merugi. “Yang kekurangan air salah satunya Desa Toyomerto. Masalah air ini jadi dilematis untuk kami,” ujarnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Uum (DPU) Kabupaten Serang, Hadi Suryadi, mengaku jika kondisi pintu-pintu air yang ada di sejumlah saluran ada yang sudah tidak berfungsi. Akibatnya, banyak masyarakat yang membuat pintu air sendiri. Padahal hal itu bisa berakibat jebolnya saluran air. “Bunderan yang ada dipintu airnya pada hilang, jadi dilematis, jadi pintu airnya pada rusak. Tapi akan kami pantau terus kondisi dilapangan,” dalihnya. (sidik/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.