Brosur Ciri Beras Plastik Disebar
SERANG,SNOL— beredarnya beras plastik atau beras sintetis tak hanya membuat khawatir masyarakat. Para pedagang pun ikut resah. Apalagi mereka tidak tahu bagaimana membedakan antara beras asli dengan beras plastik. Menyikapi beredarnya beras sintetis itu Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disdagkop) Kamis (21/05),
sore melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Pasar Lama. Dalam sidak itu, pihak dinas mengancam akan memberikan sanksi tegas bagi pedagang nakal atau oknum yang nekad menjual beras plastik kepada masyarakat, dengan membawanya ke ranah hukum.
”Kalau ditemukan beras sintetis di Kota Serang akan saya proses dengan melaporkanya ke pihak berwajib,” ancam Kepala Disdagkop Kota Serang, Ahmad Benbela saat ditemui di Pasar Lama.
Saat sidak berlangsung, sejumlah pejabat tersebut memberikan himbauan ke sejumlah pedagang beras dengan menempelkan brosur bahaya dan ciri-ciri beras plastik ke sejumlah toko penjual beras.
Meski hingga kini belum ditemukanya atau laporan mengenai beras plastik di pasaran Kota Serang, namun isu beredarnya beras plastik tersebut telah menimbulkan keresahan. “Kita memberikan himbauan dengan memberikan brosur kepada agen dan pedagang beras, termasuk pengunjung pasar tentang ciri fisik beras plastik dan bahaya beras plastik yang diduga bisa menyebabkan kanker apabila dikonsumsi,” ungkapnya.
Terungkapnya penjualan beras plastik di daerah Bekasi diakui Benbela, membuat pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap beras di pasaran agar tidak menimbulkan kerugian yang dialami oleh konsumen. “Langkah memberikan brosur ini untuk mengingatkan distributor dan pedagang beras di Pasar Lama Kota Serang agar teliti dan tidak memperjual belikan beras plastik kepada masyarakat,” ujar pria disapa Pak Ben ini.
Sementara di Kabupaten Serang, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) memastikan beras yang beredar di sejumlah pasar di wilayahnya aman dari zat berbahaya. Hal itu sesuai dengan hasil inspeksi mendadak beberapa terakhir ini.
Kepala Diskoperindag Kabupaten Serang Entus Mahmud Sahiri mengatakan, terkait adanya beras sintetis yang sudah beredar di sejumlah daerah, pihaknya pun sudah mengantisipasinya dengan melakukan sidak ke seluruh pasar. Hasilnya, Diskoperindag tidak menemukan beras palsu tersebut. “Kami sudah sidak ke seluruh pasar tradisional yang ada di Kabupaten Serang yang berjumlah 12 pasar. Dari laporan masing-masing mantri pasar, tidak ditemukan adanya beras sintetis. Kabupaten Serang masih bebas dari beras sintetis,” ujarnya, Kamis (21/5).
Pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap distribusi beras terutama yang berasal dari luar daerah. “Pemantauan terus berjalan karena kami tidak ingin hal yang tidak diinginkan terjadi,” katanya.
Kepala Bulog Sub Divisi Regional Serang, Guntur Muayad Bustomi mengatakan, sejauh ini jenis beras yang beredar diwilayah Serang masih terbilang aman. “Beras di kita aman, ketersediannya juga aman,” singkatnya saat dihubungi melalui sambungan telpon. (mg23/mg30/mardiana/jarkasih)