Pemprov dan Polda Dukung Upaya Ulama
SERANG,SNOL— Ratusan ulama dan para santri se Banten, mengikuti kegiatan perayaan Isra Mi’raj di Pondok Pesantren Al Fathaniah, Cipocok Jaya Kota Serang. Acara perayaan di gelar Majlis Pesantren Salafiyah (MPS) Banten bekerjasama dengan PCNU Kota Serang, Rabu malam (20/5).
Dalam kesempatan itu, Sekda Banten Kurdi Matin mengatakan, syariat Islam selalu mengajarkan tentang perdamaian. Ajaran Nabi Muhammad SAW senantiasa membawa keberkahan bagi seluruh manusia. Karena itu, menjadi penting mengimplementasikan segala bentuk sikap dan perilaku Nabi Muhammad SAW dalam keseharian.
“Pemerintah bekewajiban selalu bergandengan tangan dengan ulama, karena ulama adalah penerus warisan Nabi Muhammad SAW. Pemerintah harus berupaya menjaga spirit Islam yang damai di Banten ini tetap terjaga,” kata Kurdi.
Di tempat yang sama, Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, ulama dan santri di Banten adalah pembawa rahmatan lil alamien. Untuk menjaga kedamaian di Banten, kepolisian juga selalu mengajak ulama dan umaro dalam menegakkan kebenaran.
“Ulama di Banten adalah pembawa misi perdamaian. Dalam kerangka itu, aparat kepolisian senantiasa mendukung setiap upaya ulama dalam menegakkan kebenaran,” kata Kapolda.
Kepolisian juga meminta masyarakat waspada. Karena itu, pihaknya melibatkan ulama agar masyarakat dapat memahami ajaran Islam yang benar. “Kami yakin peran ulama sangat penting untuk mencegah paham sesat maupun radikalisme,” ujarnya.
Ketua MPS Banten KH Matin Syarkowi menegaskan, kultur religius Banten harus dijaga oleh semua elemen, termasuk pemerintah. “Mari kita sama-sama menjaga kondusifitas dan perdamaian di Banten, salah satunya dengan mengaplikasikan ajaran Nabi Muhammad SAW di kehidupan sehari- hari,” imbuhnya.
Ormas Islam Harus Tangkal Faham Radikal
Di tempat terpisah, Sekda Banten juga meminta kepada setiap Ormas islam, agar turut serta membantu menangkal paham radikal. Paham tersebut saat ini diduga sudah menyasar anak-anak muda di Banten dengan cara-cara yang bertolak belakang dari ajaran Islam itu sendiri. Salah satu contohnya tidak menerima orang yang tidak sepaham dengan ideologi yang ia anut, tidak menerima multikukturalisme dan lain-lain.
“Oleh karena itu peran IPHI membantu Pemprov menangkal paham radikalisme sangat dinantikan,” ujar Sekda Kurdi matin saat memberikan kata sambutan dalam acara Pengukuhan / Pelantikan Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Masa Bakti 2015 – 2020 dan Rakerwil VIII 2015 IPHI Provinsi Banten di aula Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banten, KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis (21/5).
“Semua stakeholder memiliki kewajiban untuk menangkal paham radikal itu, termasuk Ormas,” ujarnya.
Ketua IPHI Banten H Makmun Syahroni menyatakan, IPHI Banten akan senantiasa terus berkoordinasi dengan Pemprov menangkal paham radikalisme. Kegiatan yang bisa dilakukan oleh IPHI adalah mendirikan lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga SLTA. “Sektor pendidikan adalah lembaga paling utama mengajarkan ajaran Islam yang sesungguhnya,” jelasnya. (ahmadi/metty/mardiana/jarkasih)