Petani Terseret Sungai Leuwibungur
PANDEGLANG,SNOL– Cuaca ekstrim yang masih terjadi belakangan ini, perlu diwaspadai. Terlebih, bagi warga yang bermukim di wilayah bantaran sungai. Musibah mengenaskan ini menimpa seorang petani, Akil (45), warga Kampung Babakan Baru Desa Ciburial Kecamatan Cimanggu.
Ayah yang memiliki empat anak ini terpeleset dan hanyut terbawa aliran sungai Leuwibungur, di desa itu. Ia sempat terseret sekitar 30 Km dan setelah itu tubuhnya hilang entah kemana.
Masyarakat pun berusaha mencari korban dengan menyisir sungai itu. Pencarian dibantu juga oleh tim aparat terkait, dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan muspika. Setelah selama tiga hari melakukan pencarian, korban hanyut itu akhirnya berhasil ditemukan Minggu (17/5) pagi, oleh seorang petani di Kampung Kiara Payung, Desa Kiara Payung, Kecamatan Panimbang. Kondisi korban saat ditemukan hampir tidak bisa dikenali. Beberapa bagian tubuhnya sudah hancur dan mengelupas.
Istri korban, Jarmah, sempat shock dan tidak terima dengan musibah yang menimpa keluarganya itu. Bahkan, ia juga sempat enggan keluar kamar sesaat setelah musibah itu.
Salah satu anggota keluarga korban, Aang Wardani menuturkan, korban dalam keadaan tertelungkup di atas batu saat ditemukan warga. Bagian kepalanya sudah hancur diduga dimakan Biyawak, tangan kanan dan kirinya habis, dan kulit kaki serta bagian tubuhnya juga rusak.
“Jasad korban ditemukan seorang petani yang hendak pergi ke sawah. Kami dibantu warga, aparat kepolisian, TNI, Tagana dan Muspika serta aparatur desa, melakukan pencarian secara intensif. Beruntung ditemukan, hanya saja kondisi jasad korban sudah hancur,” kata Aang, Minggu (17/5).
Jasad korban langsung dievakuasi dan dibawa ke RSUD Berkah untuk diotopsi. Setelah itu dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan dan diurus jenazahnya.
Koordinator Tagana Pandeglang Ade Mulyana menyatakan, pihaknya mendapatkan laporan dari anggota di wilayah Cimanggu pada Jumat (15/5) lalu. “Kami juga langsung koordinasikan dengan anggota dilokasi, laporan kemudian dari anggota, bahwa korban sudah ditemukan,” ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Doni Hermawan menyatakan, berdasarkan informasi dari BMKG Banten. Prakiraan cuaca ekstrim masih akan terjadi sampai akhir Mei mendatang, dengan demikian masyrakat diharapkan tetap waspada dan berhati-hati.
“Kami masih waspada bencana, siaga banjir, longsor dan jenis bencana lainnya. Kami juga terus imbau masyarakat,” imbuhnya.
Sekedar diketahui, sungai tersebut merupakan aliran sungai besar dengan lebar sekitar 15 meter. (mardiana/jarkasih)