Jalan Pontang Berdebu dan Berlubang
SERANG,SNOL–Masyarakat dan pengendara mengeluhkan kondisi jalan Pontang yang rusakan parah. Ironisnya, salah satu akses menuju kawasan tambak ikan itu seolah dibiarkan rusak. Hingga kini belum terlihat ada upaya perbaikan.
Pantauan di lokasi, di jalan penghubung Kota Serang – Kabupaten Serang itu terlihat banyak sekali lubang dengan diameter sekitar 10 – 25 centimeter. Kondisi itu mengakibatkan banyak debu bertebaran serta mengganggu pengendara. Akibat tak kunjung diperbaiki, kerusakan jalan itu kini semakin parah. Jika turun hujan, akan semakin tergerus dan rawan kecelakaan.
Selain itu, kendaraan besar dengan muatan material berat yang lalu-lalang melintas di jalan tersebut, turut memperparah kerusakan.
Seorang warga Kampung Kemayungan Desa Sukajaya Kecamatan Pontang Kabupaten Serang, Muhamad Arifin, mengaku sangat prihatin dengan kondisi jalan itu. Terlebih jika turun hujan, banyak kendaraan yang terperosok ke dalam genangan air.
“Kondisinya sudah rusak parah. Kalau hujan, dalem banget genangan airnya. Apalagi kalau yang tidak tahu, banyak yang terperosok ke dalam lubang,” kata Arifin, Minggu (3/5).
Dikatakannya, jalan itu merupakan salah satu akses yang ramai dilintasi oleh kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Banyak masyarakat lokal dan dari luar kota yang sengaja datang untuk mincing, serta berlibur menikamti suasana alam melalui jalur itu.
“Kami berharap, jalan ini segera diperbaiki. Soalnya kalau panas, banyak debu. Apalagi motor pengennya ngebut terus, padahal sudah tahu banyak kerikil kecil,” tambahnya.
Menanggapai keluhan tersebut, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Serang, Hatib Nawawi menyatakan, jalan itu merupakan kewenangan Dinas Bina Marga Provinsi Banten. “Maaf itu mah kewenangan Provinsi,” ujar Hatib, melalui pesan singkatnya yang di kirim ke wartawan Satelit News.
Warga Minta Jalan Pandeglang – Palima Dilebarkan
Sementara, sejumlah warga di Kabupaten Serang dan Pandeglang, meminta Pemprov Banten segera melakukan pelebaran Jalan Raya Pandeglang – Palima (Kota Serang). Pelebaran jalan itu dimaksudkan untuk mengurai kemacetan dan menghindari tingginya angka kecelakaan.
Mahyudin (41), warga Kecamatan Baros Kabupaten Serang, menuturkan bahwa panjang jalan Pandeglang – Palima sekitar 21 Km. Volume kendaraan di sepanjang ruas jalan itu sangat padat, sehingga sering terjadi kemacetan. Terlebih dihari libur atau pagi – sore, saat warga Banten pergi dan pulang kerja.
“Harus diperioritaskan pelebarannya. Ruas jalan itu sering macet, khususnya di wilayah Baros (pasar Baros Kabupaten Serang,red). Teman saya juga pernah, hampir tabrakan di daerah itu,” kata Mahyudin (41), Minggu (3/5).
Ditambahkannya, akses menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) tersebut, juga harus dilebarkan. “Memang sudah layak. Di Provinsi lain juga seperti itu,” tambahnya.
Anton (34), warga Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, juga meminta pelebaran jalan itu selambat-lambatnya dilakukan pada tahun 2016 mendatang. Apalagi, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sudah merencanakan pembangunan jalan tol Serang – Panimbang, yang berjarak sekitar 82 kilometer.
“Pelebaran Jalan Raya Pandeglang – Palima bisa juga dikoordinasikan ke Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Pelaksan Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno menyatakan, Jalan Raya Pandeglang – Palima adalah ruas jalan nasional. Jadi, yang berhak melakukan pembangunan jalan tersebut adalah pemerintah pusat. “Tentu usulan warga itu akan kita sampaikan ke Kementerian Pekerjaan Umum, dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR),” tandasnya. (mg23/ ahmadi/mardiana/jarkasih)