Kepemimpinan Jaman Dianggap Gagal
SERANG,SN–Kritikan terhadap kinerja Tb Haerul Jaman sebagai Walikota Serang terus mengalir. Ditengah hujan deras yang melanda wilayah Kota Serang, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam barisan aliansi Mahasiswa Banten Bersatu (BAMBU), melakukan aksi unjuk rasa di halaman Kantor Pemerintahan Kota Serang, di Kawasan Kota Serang Baru, Cipocok Jaya Kota Serang, Senin (27/4).
Dengan melepas pakaian dan bertelanjang dada, mereka berorasi menganggap kepemimpinan Walikota Jaman gagal. Mahasiswa memberikan ‘Raport Merah’ terhadap kinerja orang nomor satu di Kota Serang itu, yang dinilai tidak tegas dalam mengatur kinerja SKPD di lingkungan pemerintahan, hingga banyak program Kerja SKPD yang mangkrak.
“Selama periode ini, pemerintahan Kota Serang gagal karena tidak mampu mensejahterakan masyarakat, baik dari segi kesehatan, pendidikan, social, dan lain-lain,” teriak Suhendar, Korlap aksi pengunjuk rasa.
Jaman gagal memimpin, dinilai dari kinerja semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD), termasuk Dinas Kesehatan, yang tidak ada kepala dinasnya. “Bagaimana masyarakat mendapatkan kesehatan yang layak, sedangkan di dalam strukturnya saja belum beres. Belum lagi masih banyak persoalan-persoalan hukum yang menyangkut personal pejabat,” kata Suhendar.
“Tidak tegasnya Walikota Serang dalam memberikan kebijakan-kebijakan terhadap SKPD, dibuktikan dengan banyaknya kinerja yang ditangani sejumlah satuan kerja yang mangkrak. Salah satunya adalah Transportasi Umum yang tidak jelas arah dan tujuan trayeknya,” lanjutnya.
Menghadapi banyaknya persoalan di ibukota Provinsi Banten ini, mahasiswa menuntut Walikota agar segera menyelesaikan semua persoalan yang sampai saat ini tak kunjung selesai.
“Kita meminta kepada Walikota Serang Tb Haerul Jaman untuk tegas, baik dalam mengambil sikap maupun memberikan kebijakan kepada SKPD di lingkungan Kota Serang,” teriak mahasiswa.
Mahasiswa lain, Dadan mengatakan, PAD yang semakin menurun juga menjadi sorotan serius. Di mana yang seharusnya semakin meningkat justru di tahun ini malah menurun. “ini terjadi karena Pemkot Serang melegalkan pungli-pungli retribusi parkir di wilayah Kota Serang,” tandasnya.
Pantauan di lapangan, tidak ada satupun perwakilan Pemkot Serang yang menemui mahasiswa. Setelah berorasi selama satu jam, mahasiswa pun membubarkan diri dengan tertib. (metty/mardiana/jarkasih)