Nongol, Ratu Atut Terlihat Galau

Minta Doa untuk Tb Chaeri Wardhana
SERANG, SNOL  Setelah “hilang” beberapa waktu lamanya sejak adiknya, Tb Chaeri Wardhana ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Koru­psi (KPK), Gubernur Banten, Ratu Atut Cho­siyah hadir dalam acara dzikir dan istighosah di Masjid Baitussolichin yang tepat berada di rumahnya Jalan Bhayangkara Nomor 51, Cipocok Jaya, Kota Serang, Senin (7/10).
Atut datang sekitar pukul 10.00 WIB. Mengenakan gamis berwarna serba putih, terli­hat bahasa tubuh dan raut wajahnya meng­gambarkan penuh persoalan alias galau, tidak seperti biasanya yang banyak mengumbar senyuman.
Pengawalan terhadap orang nomor satu di Banten itu juga sangat ekstra ketat. Sebe­lum duduk di barisan terdepan, ia dikawal oleh sejumlah orang yang berpakaian putih dan petugas Satpol PP dengan memasang barikade untuk menghalangi para awak me­dia. Hadir dalam istighosah tersebut antara lain alim ulama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ratusan masyarakat serta anak-anak sekolah dan pondok pesantren.
Dalam sambutan dzikir dan is­tighosah, Atut mengatakan bah­wa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin. “Dzikir dan istig­hosah ini rutin dilakukan. Dan saya meminta kepada masyarakat yang hadir di sini dengan ikhlas untuk mendoakan keluarga besar saya dan adik saya tercinta Tuba­gus Chaeri Wardhana yang saat ini kena musibah,” katanya.
Usai acara, Atut tidak berkomen­tar apapun ketika ditanya terkait kasus yang dihadapi adiknya serta pencekalan dirinya selama enam bulan oleh KPK. Atut mendapat­kan pengawalan ketat dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan puluhan orang menggunakan baju koko berwarna putih saat keluar dari masjid hingga masuk kendaraan dinasnya lalu meluncur ke kediaman pribadinya.
Sementara itu, adik tiri Atut, Ratu Lilis Karyawati usai acara men­jelaskan, musibah yang dihadapi oleh TCW, tidak mengganggu hubungan tali sitaurahmi keluarga. “Tidak terganggu, ini merupakan konsekwensi politik,” kata Lilis.
Dalam acara dzikir dan istig­hosah itu, hadir keluarga besar Atut yakni Wakil Bupati Serang, Ratu Tatu Chasanah, dan kedua orang manantunya, Adde Rossi Khaerunnisa dan Tanto Warsono Arban. Namun tidak nampak dalam acara tersebut anak kand­ung Atut, Andika Hazrumi dan Andiara Aprilia Hikmat. Selain itu, hampir seluruh pejabat hadir dalam kegiatan itu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Ban­ten, Muhadi menjelaskan, acara dzikir dan istighosah itu merupa­kan agenda rutin tahunan dalam rangka peringatan HUT Banten ke-13. Padahal sebelumnya da­lam pidato salah satu pengurus Yayasan Baitussolichin menye­butkan bahwa kegiatan itu meru­pakan kegiatan yayasan dalam rangka HUT Banten.
“Mereka (pejabat) datang pada acara ini dalam rangka rangkaian HUT Banten, dan tidak meng­ganggu pelayanan masyarakat, karena di kantor-kantor pelayan­an umum stand by orang-orang­nya,” ungkapnya.
KPK Tak Panggil Airin
KPK menjamin tidak akan me­libatkan Walikota Tangerang Sela­tan (Tangsel) Airin Rachmi Diany dalam kasus dugaan suap yang melibatkan suaminya TB Chaery Wardhana. “Bukannya belum akan diperiksa, tapi tidak akan di­periksa,” kata Juru Bicara (Jubir) KPK Johan Budi, saat dihubungi Satelit News, Senin (7/10).
Lebih lanjut dia mengatakan, dalam kasus ini, Airin tidak akan dipanggil ke KPK, baik seba­gai saksi ataupun status lainnya. Menurutnya, kasus yang diduga dilakukan oleh suami Airin itu tidak ada hubungannya dengan Airin. “Jadi bukan hak kami juga untuk menyuruhnya pulang dari Amerika. Kalaupun ada di Indone­sia, biarin saja. Kami tidak berhak untuk ngurusin dia,” paparnya.
Namun, bila ditangkapnya Wawan dikaitkan dengan kakak kandungnya yang juga Gubernur Banten Ratu Atut chosiyah, jelas Johan, KPK memang berencana untuk memanggilnya. “Memang ada rencana pemanggilan, namun untuk kapannya, nanti kita koor­dinasikan kembali,” ujarnya.
Pada bagian lain, kabar kepu­langan istri Wawan yang juga Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany dari Amerika Serikat dibantah oleh Wakil Walikot Tangsel, Be­nyamin Davnie. Menurutnya, Airin masih berada di Amerika untuk menyelesaikan Pendidikan dan Latihan (Diklat) di Harvard Kennedy School of Government.
Sejak suami Airin Tb Chaeri Wardana atau Wawan ditetap­kan sebagai tersangka atas dug­aan penyuapan terhadap Ketua MK, Akil Mochtar, pekan lalu, sempat diisukan Airin pulang ke Indonesia. Bahkan isu yang berkembang Airin akan meng­hadiri Rapat Paripurna di De­wan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangsel kemarin, Senin, (7/10). Isu tersebut pun sempat dibenarkan oleh bebera­pa Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kota Tangsel.
Benyamin mengatakan, sudah dua pekan terakhir Airin menga­jukan cuti untuk Diklat di Har­vard Kennedy School of Gov­ernment yang disponsori oleh Kementerian Dalam Negeri (Ke­mendagri). “Ibu Walikota masih di Amerika,” ungkap Benyamin usai menghadiri Rapat Paripurna penyampaian tiga Raperda inisi­atif kepada Walikota Tangsel di DPRD Kota Tangsel.
Pernyataan Benyamin itu sekaligus mematahkan isu yang berkembang bahwa Airin sudah pulang ke Indonesia. “Kalau soal isu keberadaan Bu Airin di Indo­nesia saya tidak tahu. Sejauh ini sepengetahuan saya, Bu Airin masih di Amerika,” tandasnya.
Benyamin juga membantah bahwa tertangkapnya Wawan berpengaruh pada kinerja pe­layanan di Kota Tangsel. “Tak ada pengaruhnya. Kita tetap bek­erja seperti biasa,” paparnya.
Sementara itu, di kediaman Airin di Cluster Sutera Narada, Jalan Sutera Narada V Nomor 16 Perumahan Alam Sutera masih terlihat sepi. Tidak ada aktivitas di rumah berlantai dua tersebut. Seperti hari-hari sebelumnya, hanya dua petugas Satpol PP Kota Tangsel yang berjaga di rumah bercat abu-abu tersebut. Salah satu petugas Satpol PP yang bertugas menjaga rumah tersebut mengatakan bahwa Ai­rin masih berada di luar negeri.
Demo Terus Berlanjut
Gelombang aksi demonstrasi pasca penetapan tersangka Tuba­gus Chaeri Wardhana dan status cekal Gubernur Atut Chosiyah masih terus berlanjut. Di Kota Serang, ratusan massa dari Per­satuan Badan ekskutif maha­siswa Banten (PBB) se- Banten melakukan unjukrasa di depan gerbang pendopo Gubernur Ban­ten, di alun-alun Kota Serang, Senin (7/10) terkait kasus yang membelit orang nomor satu di Banten itu.
“Ini merupakan kado istimewa HUT Banten ke-13, yakni KPK KPK menangkap adik Ratu Atut,” tegas Kordinator aksi, BEM Untirba Banten, Ananda Damar dalam orasinya.
Pantauan Satelit News, ra­tusan massa mendatangi pen­dopo Gubernur Banten sekitar pukul 14.00 WIB, yang sebel­umnya melakukan longmarch dari perempatan Ciceri menuju pendopo dengan diguyur hujan. Massa juga membawa sejumlah spanduk dengan bertuliskan ke­caman terhadap Ratu Atut. Akis damai ini dikawal ratusan petu­gas Kepolisain dari Mapolres Serang. (pramita/arif/azh/rus/igo/deddy/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.