Tawuran, Tiga Pelajar SMK Walisongo Dilarikan ke RSUD

PANDEGLANG,SNOL– Sedikitnya, tiga orang siswa Kelas 1 SMK Walisongo – Menes yakni, Irpan (16), Riki Maulana (16), dan Ilham (16), terluka parah dan harus dilarikan ke RSUD Berkah Pandeglang. Ketiganya mengalami luka serius dibagian dengkul, badan dan bagian tubuh lainnya.

Mereka menjadi korban penyerangan dan perkelahian yang berujung pada tawuran antara pelajar SMK Walisongo dengan SMKN 2 Pandeglang, sepulang nonton Futsal di SMAN 6 Pandeglang. Ketiga korban mendapat perawatan intensif oleh tim medis RSUD, dan dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Kejadian bermula saat pelajar dari dua sekolah tersebut menonton pertandingan Futsal antar sekolah yang dilaksanakan di SMAN 6 Pandeglang. Sepulang nonton pertandingan itu, mobil yang ditumpangi rombongan pelajar SMK Walisongo diberhentikan dan dipalang oleh puluhan pelajar SMAN 2 Pandeglang.

Tiba-tiba, sekitar 30 pelajar SMAN 2 Pandeglang melemparkan batu ke arah mobil yang ditumpangi sekitar 10 pelajar SMK Walisongo. Kaca mobil pun pecah dan sempat mengenai beberapa rekannya yang ada di mobil itu. Tidak terima perlakuan itu, pelajar SMK Walisongo pun turun dan melakukan perlawanan. Tawuran antar pelajar dua sekolahpun tak terelakan. Sejumlah peralatan tawuran seperti batu, gir rantai motor, dan cerulit menjadi alat yang digunakan saling serang oleh pelajar tersebut.

Saksi mata Agus Jamaludin mengatakan, informasinya tawuran itu terjadi sekitar pukul 15.00 Wib. Dirinya tidak mengetahui persis penyebabnya, hanya secara tiba-tiba terjadi adu jotos antara pelajar tersebut. “Pas saya lihat, para korban sudah dibawa ke Rumah Sakit. Yang ada, hanya kendaraan angkot yang sempat menjadi sasaran pelajar, salah satu pihak sekolah,” kata Agus, Selasa (21/4).

Salah seorang korban, Irfan (siswa SMK Walisongo) mengaku kaget tiba-tiba dirinya diserang dan tidak mengetahui penyebabnya. Saat berada di dalam mobil bersama teman-temannya, dia langsung dilempari batu dan mengenai kaca mobil bagian kanan.

“Kami mau pulang, habis nonton futsal. Tiba-tiba, mobil kami dilempari batu oleh pelajar SMKN 2 Pandeglang. Kami pun turun mengejar dan melawan,” kata Irpan, saat ditemui di RSUD Berkah Pandeglang, sambil menahan rasa sakit, Selasa (21/4).

Menurutnya, kejadian itu bukan yang pertama kalinya. Beberapa kali ia dan teman-temannya kerap diserang oleh pelajar SMAN 2 Pandeglang. “Kami yakin itu SMKN 2 Pandeglang, dan ini bukan yang pertama kalinya kami diserang tanpa alasan,” ujarnya.

Sementara, para pelajar yang selamat langsung berhamburan menyelamatkan diri masing-masing. Terlebih, ketika anggota Polsek Kota datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan langsung melakukan penyisiran ke sejumlah lokasi yang diduga menjadi tempat perkumpulan para pelajar.

Anggota kepolisian disebar, hingga mengawasi lokasi sekolah SMAN 2, Pandeglang di Ciekek Kelurahan Karaton Kecamatan Pandeglang. Sebagian anggota lainnya berjaga-jaga di jalur AMD Lingkar Selatan.

Kapolsek Kota Pandeglang Kompol Gunawan mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan siapa yang mengawali keributan tersebut. Akan tetapi, pihaknya mencari keterangan sejumlah saksi dan berusaha mendapatkan keterangan dari pihak terkait, termasuk korban yang dirawat di RSUD Pandeglang. “Kita belum bisa pastikan. Khawatir SMKN 2 hanya jadi kambing hitam,” ungkapnya. (mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.