Geng Motor Berulah, 1 Tewas 2 Motor Dirampas

SERANG, SNOL Penyerangan yang dilakukan sekelompok pemuda bermotor atau geng motor terjadi di Kota Serang menyebabkan Resa Zulfikar (15), seorang remaja tewas dikeroyok.

Penyerangan terjadi di sekitar SMPN 13 Kota Serang, Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, sekitar pukul 01.00 WIB dinihari. Saat itu, korban Resa sedang berkumpul dengan dua temannya, Firman (16) dan Aaf (16) di pinggir jalan.
Tiba-tiba puluhan pemuda dengan menggunakan motor yang diduga anggota geng motor Brigez menghampiri Resa dan Aaf dan langsung menuding keduanya sebagai anggota geng motor GBR.
“Sambil nodongin samurai mereka bilang, lo anak GBR yah. Saya jawab, bukan saya anak Kramat, demi Allah,” kata Aaf, teman korban yang mengalami luka di lehernya akibat hantaman gir motor.
Karena tidak percaya pengakuan Resa dan Aaf, anggota geng motor tersebut kemudian merebut ponsel mereka. Setelah mengambil ponsel milik keduanya, tiba-tiba anggota geng motor tersebut menyerang Firman yang berada di pos Satpam.
Saat penyerangan tersebut, akhirnya Aaf dan Firman berhasil kabur, sementara Resa sama sekali tak menggubris ajakan kedua temannya tersebut. Korban hanya diam di dekat sepeda motornya. Setelah merasa aman, Firman dan Aaf kemudian keluar mencari keberadaan Resa.
“Pas keluar, di depan pager rumah Resa luka dan berdarah. Pokoknya, muka dan kepalanya berdarah,“ kata Firman.
Firman juga mengatakan, selain geng motor tersebut menganiaya mereka dengan samurai dan gir motor, mereka juga merusak kaca kantor Pajak. Bahkan sepeda motor milik korban dirampas pelaku.
Ade Mahfud (41), ayah Resa yang ditemui saat mendatangi kantor Polsek Serang Kota mengaku, anaknya sempat dirawat ke RSUD Se-rang, namun akhirnya meninggal dunia.
”Sempet di DKT, tapi katanya nyerah. Saya bawa ke RSUD Serang,” katanya, mendampingi Aaf dan Firman di Mapolsek Serang.
Menurutnya, korban mengalami luka sabetan senjata tajam dan tusukan di bagian perut dan punggung. ”Punggung perut, gores panjang. Banyak pak, saya enggak hitung,” katanya.
Sementara peristiwa penyerangan kedua, terjadi di Stadion Ciceri, Kota Serang terjadi sekitar 00.10 WIB. Akibat kejadian tersebut sepeda motor merek Xeon milik Munir (18) warga Desa Citasuk, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang dirampas pelaku yang berjumlah sekitar 9 orang menggunakan sepeda motor.
“Mereka datang langsung memukuli saya dan merampas motor saya. Mereka bawa samurai, belati, dan clurit,” kata Munir, saat melaporkan kejadian tersebut di Mapolsek Serang, Selasa (18/6).
Kapolsek Serang Kompol Dhani Gumilar saat dikonfrimasi membenarkan kejadian itu. Kata dia, polisi sudah mengamankan barang bukti berupa sebuah gir yang tertinggal di rumah dinas pajak. “Pelaku juga membawa ponsel dan motor korban,” ujarnya ditemui di Mapolsek Serang.
Mengenai pelaku yang diduga geng motor, Kapolsek mengaku tidak mau terburu-buru menyimpulkan. “Saya tidak mau prematur dulu soal identitas pelaku. Petunjuknya cuma pengakuan saksi, yang mengatakan kamu GBR yah,” terangnya, seraya mengatakan pihaknya akan secepatnya mengungkap kasus tersebut.
Mengenai peristiwa di Stadion Ciceri, pihaknya masih melakukan olah TKP. “Anggota kami masih melakukan olah TKP, “ tukas Kapolsek. (arif/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.