Buruh Pabrik Ching Luh Tewas Gantung Diri
PASARKEMIS,SNOL—Pamit berangkat kerja, pulang-pulang malah tinggal nama. Fransiskus, buruh PT Victory Ching Luh Pasar Kemis ditemukan tergantung di pohon Ambon di halaman pabriknya, Selasa (14/4).
Informasi yang dihimpun Satelit News, kejadian berawal saat Esti salah satu karyawan pabrik sepatu akan masuk ke pabrik pukul 06.00 Wib. Saat itu Wsti melihat sepatu di bawah pohon Ambon, secara spontan dirinya melihat ke atas pohon dan ternyata ada yang gantung diri. Setelah itu Esti lari dan berteriak minta tolong hingga sejumlah karyawan dan security berdatangan. Kemudian pihak perusahaan segera melapor ke Polsek Pasar Kemis untuk menurunkan korban gantung diri tersebut.
Setelah diturunkan di ketahui korban bernama Fransiskus Sulistio (30), warga Madiun, Jawa Timur. Teman korban pun langsung menghubungi istri serta kerabat lainnya yang masih di rumah kontrakan.
Esti saksi mata mengaku takut dan panik setelah melihat ada pegawai yang gantung diri di pohon Ambon, sehingga dirinya langsung lari minta tolong kepada karyawan lainnya. “Saya lari sambil teriak minta tolong karena takut melihat orang gantung diri,” ungkapnya saat dihubungi di Polsek Pasar Kemis.
Senada Purwadi teman korban mengaku kaget dengan peristiwa tersebut karena dari sore korban tidak terlihat aneh. Bahkan setiap tahunnya jika korban pulang ke Jawa juga selalu bersama, sehingga ia pun merasa binggung dengan kejadian tersebut. “Saya kaget karena sorenya masih ngobrol dan minum kopi bersama teman-temannya,” jelasnya.
Menurutnya, Fransikus dikenal orangnya pendiam dan tertutup terhadap teman-temannya. Korban juga sebenarnya giat dalam segala kegiatan baik olahraga voli maupun lainnya di pabrik. Korban juga dikenal ramah dan tidak banyak bicara.
Pemilik Kontrakan Afandi menjelaskan, korban menghuni kontrakannya sudah lama hampir 10 tahun sebelum menikah. Korban juga selalu tepat waktu jika membayar kontrakan. “Saya tidak menyangka Fransiskus harus bunuh diri di halaman pabrik,” ungkapnya.
Kepergian Fransiskus jelas membuat istrinya Maria Makda Lena sedih, karena sebelum ia berangkat kerja tidak seperti biasanya mencium pipi sampai lima kali serta mengirimi pulsa sampai lima puluh ribu. Korban juga tidak seperti biasanya menyuruh istrinya tidak boleh masak dan mau makan di luar.
Maria mengaku tidak menyangka kalau suaminya meninggal secara gantung diri. Ia juga mengaku tidak ada masalah apa-apa apalagi cek-cok. Ia juga baru seminggu kerja di pabrik suaminya untuk membantu pemasukan keluarga. “Saya akan pulang kampung saja karena di sini sudah tidak punya siapa-siapa, dan berharap siapapun yang punya masalah terhadap suaminya harap dimaafkan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Pasar Kemis Ipda Matsani mengatakan, pihaknya akan menindak lanjuti penyelidikan latar belakang korban sampai bunuh diri. Ia juga sudah minta keterangan dari istri korban. “Saat ini masih melakukan BAP sampai terjadinya gantung diri. Saya menduga korban sebelum gantung diri terlebih dahulu minum baygon karena di lokasi kejadian ada sebotol baygon,” ungkapnya. (mg26/aditya)