Pemkot Bakal Bangun Pendestrian Melayang Kedua di Dunia
CIPUTAT,SNOL–Tak ingin merusak pohon di Taman Kota I BSD Kecamatan Serpong, Pemkot Tangsel menjadikan langit-langit hutan kota tersebut jadi pendestrian melayang. Jika proyek ini jadi, nantinya bakal menjadi pendestrian melayang pertama di Indonesia dan kedua di dunia setelah Hongkong.
Rencananya, proyek yang saat ini masih dalam tahap penyelesaian Detailed Engineering Design (DED) itu, akan memiliki panjang satu kilometer atau mengitari Taman Kota I. Jika lebih dirinci lagi, jalan yang dikhususkan untuk olahraga lari dan pesepeda ini, akan memiliki lebar dua meter dengan tinggi 6 meter.
Dan ternyata, pendestrian ala Hongkong ini tidak hanya sekedar melayang di Taman Kota I saja, melainkan akan terus menghubungkan hingga Pasar Modern BSD. “Yang diperkirakan memiliki panjang sekitar tiga kilometer. Tentunya dengan lebar dan tinggi yang sama,” ujar Sekretaris Dinas Tata Kota Pembangunan dan Pemukiman, Mukhodas, Rabu (8/4).
Tak hanya diperuntukan untuk pejalan kaki dan pesepeda, jalan melayang ini bakal dipenuhi juga dengan galeri UKM. Untuk sampai menuju kesana, di tahun ini Pemkot Tangsel menghasbiskan anggaran sekitar Rp 250 juta untuk pembuatan DEDnya saja.
Namun untuk pembangunanya, Mukhodas mengaku Pemkot Tangsel tak akan mampu mewujudkan pendestrian modern tersebut sendiri. Mengingat kekuatan penganggaran maksimal hanya mampu menanggung 50 persennya saja.
“Paling maksimal itu, Kota Tangsel mampu menanggung 50 persen atau separuhnya saja. Selebihnya, kami mengandalkan APBN dan juga dari swasta atau Forum CSR,” ujar Mukhodas.
Jika diestimasi atau diperkirakan, salah satu mega proyek atau cita-cita Kota Tangsel ini bakal menghabiskan anggaran sekitar Rp 18 miliar. Terlebih, kalau proyek ini beneran terwujud, makan akan menjadikannya pendestrian melayang pertama di Indonesia.
“Bandung juga katanya tahun depan akan membangun pendestrian serupa. Tapi mudah-mudahan kita duluan,” katanya sembari tersenyum.
Sebelumnya, Walikota Airin Rachmi Diany mengaku Flying Pedestrian bakal menjadi salah satu ikon di kotanya. Sarana itu, diakuinya menjadi kebutuhan bagi masyarakat, khususnya pejalan kaki dan pesepeda.
“Ini sarana bagi pejalan kaki, pesepeda dan masyarakat umum. Bentuknya pun dibuat ramah lingkungan. Saya pastikan, tidak akan menebang pohon atau merusak lingkungan,” pungkasnya. (pramita)