Ada Proyek Tanggul, Industri Kecil Terpaksa Angkat kaki
SERANG,SNOL—Sebanyak sembilan jenis Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di lima kecamatan di Kabupaten Serang, terkena dampak rencana pembangunan tanggul sungai Ciujung. Akibat adanya proyek tersebut, mereka terpaksa harus angkat kaki pindah ke tempat lain.
“Setelah kami data, ada sembilan jenis usaha yang terkena dampak pembangunan sungai Ciujung,” kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Serang, Entus Mahmud Sahiri, saat ditemui disalah satu rumah makan di Kota Serang, Rabu (8/4).
Lima Kecamatan yang terkena dampak proyek tersebut meliputi Kecamatan Kragilan di Desa Dukuh, Kecamatan Kibin di Desa Nagara, Kecamatan Bandung di Desa Malabar dan Blokang, Kecamatan Pamarayan di Desa Kampungbari, Kecamatan Cikeusal di Desa Panyabrangan, Gandayasa, Katulisan, Panosogan dan Gandayasa. ”Daerah itu berdekatan dengan pembangunan tanggul,” katanya.
Pihaknya telah memberikan bantuan berupa peralatan usaha bagi warga yang usahanya terkena dampak pembangunan proyek itu. Bantuan peralatan usaha itu diluar ganti rugi tanah, karena itu tercantum dalam perjanjian Pemda dan Pemerintah Pusat.
Adapun bantuan peralatan usaha yang diberikan meliputi, mesin kayu 24 unit, alat pengiris singkong manual dua buah, mesin jahit empat unit, mesin obras 2 unit, tool seet bengkel sepeda motor 22 set, perkakas kerajinan bambu delapan set, steamer untuk penggodogan atau pengukus singkong 15 set, gerinda duduk untuk bengkel motor dua buah dan mesin sirkel kayu maktec satu buah. ”Jumlah cukup banyak, tapi disesuaikan dengan anggaran yang ada. Jadi baru hanya terpenuhi 80 orang,” ujarnya.
UMKM yang terkena dampak tersebut merupakan pelaku usaha yang sudah berjalan lama. Artinya bukan pelaku usaha yang baru dirintis. ”Ini usaha yang sudah berjalan, karena khawatir kalau belum memulai dari nol alat bantuan yang kami berikan mubajir, jadi kami dorong yang sudah paham,” tuturnya.
Sekedar diketahui, proyek pembangunan tanggul sungai Ciujung sepanjang 11 kilomter dari kilometer 54 sampai bendung Pamarayan merupakan proyek pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Menurut informasi dari Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian, saat ini pengerjaan proyeknya baru sampai pada pembebesan lahan. (mg23/jarkasih)