Bupati Zaki Minta Kajian Embung Cimanceuri Direvisi
TIGARAKSA,SNOL Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Tangerang merilis hasil feasibility study dan detail enginering design (DED) pembangunan embung pada daerah aliran sungai (DAS) Cimanceuri dan DAS Ciranjieun.
Dari hasil penelitian, embung disarankan dibangun dengan kedalaman 4 m kubik. Bupati Tangerang Zaki Iskandar meminta kedalaman ditambah menjadi 10 meter kubik.
Kepala Sub Bidang Pemukiman dan Fasum Bappeda, Erwin Mawandy menjelaskan DAS Cimanceuri memiliki panjang 550.68 Km2 dan mempunyai kurang lebih 30 buah anak sungai serta bermata air di daerah Parung Bogor dan bermuara di Laut Jawa.
Kali Cimanceuri memiliki material berupa endapan lempung, lanau, pasir dan kerikil. Di Kabupaten Tangerang, luapan air kali Cimanceuri kerap mengakibatkan banjir di beberapa desa seperti Desa Matagara Kecamatan Tigaraksa serta Desa Budimulya dan Desa Bojong Kecamatan Cikupa.
Awalnya, embung Cimanceuri akan dibangun di Desa Matagara Kecamatan Tigaraksa serta Desa Kutruk dan Desa Pasir Barat Kecamatan Jambe. Namun setelah melalui kajian teknis, ekonomis dan konservasi sungai maka lokasi embung diusulkan berada di dua lokasi yakni Desa Matagara dan Desa Kutruk.
“Berdasarkan feasibility study, embung Sungai Cimanceuri akan dibuat sedalam 4 meter kubik,”ujar Erwin Mawandy dalam ekspose Bappeda di Ruang Rapat Wareng Sekretariat Daerah Kabupaten Tangerang, Rabu (14/01).
Tenaga Ahli Bappeda itu menyatakan, lokasi embung diputuskan dengan mempertimbangkan efektifitasnya dalam mengurangi resiko banjir. Dalam pembangunannya, Pemkab Tangerang akan bekerjasama dengan World Waternet, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan air asal Amsterdam, Belanda.
Bupati Tangerang, Zaki Iskandar yang hadir dalam kegiatan itu menyatakan rencana pembangunan embung merupakan bagian dari kebijakan yang harus segera diambil.
Menurut Zaki, ada lima persoalan yang menjadi prioritasnya yakni kemacetan, banjir, kemiskinan, pengendalian lingkungan hidup serta masalah ketersediaan air baku.
“Terkait pembuatan embung, saya harap agar diperhitungkan kembali atau ada revisi ulang untuk membuat desainnya. Saya ingin kedalaman embung ditambah dari 4 m kubik menjadi 10 meter kubik. Embung tidak bisa berfungsi menampung banjir jika kedalaman hanya 4 meter kubik. Saya juga ingin agar tujuan utama embung untuk peningkatan ketersediaan air baku dan penanggulangan banjir di perumahan Mustika Kecamatan Tigaraksa dan Desa Kutruk Kecamatan Jambe dapat tercapai,”ucap Zaki.(mg26/gatot/satelitnews)