Pasar Poris Kumuh, Pemkot Andalkan Bantuan Pusat

Berharap Kementerian Perdagangan Lakukan Revitaslisasi
KOTA TANGERANG,SNOL Kotor, becek dan seringkali banjir merupakan potret yang akan ditemui saat kita menginjakkan kaki di Pasar Poris Indah Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. Lokasi pasar yang kecil dan jauh dari standar kelayakan membuat pasar ini terlihat kumuh dan memprihatinkan.
Endah Sulastri misalnya, ibu rumah tangga asal perumahan Poris ini mengaku enggan berbelanja di pasar Poris. Alasannya satu, karena pasarnya jelek dan tidak terawat.
“Geli juga kan yaa kalau kita belanja kebutuhan pokok untuk makan sehari-hari, tapi di tempat yang gak layak. Bau lagi,” ucapnya, Jumat (18/10).
Senada dengan Endah, Tarmidi yang merupakan penjual sayur di pasar tradisional tersebut juga mengeluhkan kondisi pasar yang kurang baik. Bahkan, pihaknya berharap ada langkah kongkrit dari pemerintah untuk merevitalisasi pasar tersebut.
“Kalau hujan dagangan kami suka kebocoran. Malah kebanjiran. Makanya, kalau bisa sih pemerintah bisa cepet benerin,” harapnya.
Ironisnya, meski kondisi pasar sudah sangat kumuh, namun Pemkot Tangerang seperti enggan menggelontorkan dana dari APBD Kota Tangerang untuk merevitalisasi pasar tersebut. Pihaknya malah mengandalkan kucuran dari pemerintah pusat.
Saat dikonfirmasi terkait rencana perbaikan pasar tersebut, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Tangerang M Noor mengaku pihaknya tengah membuat Detail Enginering Design (DED) Pasar Poris Indah untuk diajukan ke Kementerian Perdagangan yang menyediakan anggaran untuk program perbaikan pasar di berbagai daerah di Indonesia
“Jadi untuk para pedagang dan pembeli sabar dulu. Nantinya, dalam design yang sudah dibuat, bagian bawah akan dijadikan sebagai pasar, sedangkan di atasnya rusun (rumah susun). Rusun ini bisa ditempati pedagang atau warga dengan menyewanya. Rencana 2014 akan kita ajukan DED-nya,” katanya.
Terkait anggaran yang dibutuhkan untuk merevitalisasi Pasar Poris Indah, Noor mengaku belum mengetahuinya. “Belum dihitung, nanti kalau DED sudah jadi baru ketahuan,” paparnya.
Pihaknya mengaku pernah mengajukan revitalisasi Pasar Poris Indah ke Kemendag pada tahun 2012, namun  tidak ditindaklanjuti karena kurangnya lahan. “Luas pasar itu minimal 4000 meter persegi, namun Pasar Poris Indah hanya 2000 meter persegi. Jadi kita masih terkendala lahan,” katanya.
Noor berharap Kementerian bisa menerima pengajuannya dan revitalisasi agar segera dapat terealisasi. Pasalnya kondisinya sudah memprihatinkan. Selain becek, pasar akan banjir jika terjadi hujan lebat.
“Ini sudah mendesak. Jika tidak diurus, warga akan enggan belanja ke sana. Akibatnya pasar bisa sepi dan merugikan pedagang,” ujarnya.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina mengatakan, Kementerian Perdagangan menyediakan sekitar pagu anggaran sebesar Rp777,2 miliar untuk revitalisasi pasar di tiap daerah yang ada di Indonesia. “Setiap pemda bisa mengajukan revitalisasi melalui proposal. Jika DED-nya sudah sesuai, bisa direalisasikan,” katanya. (kiki/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.