Flu Burung Renggut Ayah dan Anak
TANGERANG,SN—Lama menghilang, virus flu burung kembali datang menyerang warga Kota Tangerang. Ayah dan anak, warga Kelurahan Cipondoh Kecamatan Cipondoh diketahui tewas setelah terinfeksi virus H5N1, Selasa (24/3) lalu.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, HM Subuh mengungkapkan flu burung menewaskan warga Cipondoh berinisial N di RS Persahabatan, Jakarta, Selasa (24/3) sekira pukul 16.30 wib. N diketahui sempat mengalami panas kemudian sesak napas hingga kondisinya memburuk dan tak tertolong. Dua hari setelah N menghembuskan nafas terakhirnya, malaikat maut menjemput putranya yang juga terjangkit flu burung, Kamis (26/3) pagi sekira pukul 04.00 wib.
Subuh meminta masyarakat untuk tidak resah. Saat ini, Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Kota Tangerang sedang melakukan investigasi di tempat tinggal, lingkungan sekitar hingga rumah sakit.
Walikota Tangerang, Arief R. Wismansyah ketika dikonfirmasi mengenai korban tewas akibat terserang flu burung mengaku masih menunggu justifikasi dari Kemenkes. “Masih menunggu Kemenkes untuk justifikasi karena kalau dari sampling yang ada di sekitar, seperti pasar dan hewan, semua negatif,” ujar Arief.
Arief tidak menutup kemungkinan apabila N terjangkit flu burung karena bekerja di imigrasi. Bisa saja, kata dia, N sering bertemu dengan warga negara asing dan binatang karena berdekatan dengan itu semua. “Setahu saya kerja di Imigrasi, tak tahu Imigrasi mana, sepertinya bukan di Karantina Hewan,” tutur Arief.
Ditanya apakah sebelumnya sudah diketahui N terserang flu burung, Arief mengatakan, berdasarkan laporan yang didapati, N memang suspect atau terduga.
“Awalnya dibawa ke Eka Hospital di Serpong. Tak lama anaknya juga. Lalu keduanya dinyatakan suspect sehingga dibawa ke RS Persahabatan,” terangnya.
Sementara ini, selain N dan anaknya, istrinya pun kini juga demam. “Sekarang istrinya dan anaknya demam juga. Saya sudah suruh cek katanya di RS Persahabatan. Saya berharap negatif, tetapi kalau pun iya, kita sudah melakukan langkah-langkah dan sudah turun dari kemarin,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tangerang, Iis Aisyah Rodiyah menambahkan telah melakukan berbagai langkah preventif untuk mencegah timbulnya korban lebih jauh. Diantaranya melakukan operasi pasar dan juga membuat imbauan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Kepala Dinas Kesehatan, Hj. Roostiwie mengungkapkan Kemenkes dan Dinkes sedang melakukan penelitian terkait riwayat penyakit almarhum. Dinkes juga mencari keterkaitan antara almarhum dengan unggas.
“Hasilnya, kita nunggu tes yang dilakukan Kemenkes,” Imbuhnya. Sejak Kamis pagi (26/03), tim Kemenkes yang terdiri dari Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PL), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), bersama Dinas Kesehatan Kota Tangerang melakukan penyelidikan epidemiologi dan investigasi. (uis/gatot)