Virus Menyerang Saat Liburan
TANGERANG,SNOL—Ayah dan anak warga Cipondoh Kota Tangerang korban flu burung diduga tertular virus mematikan saat berlibur di Bogor, Jawa Barat.
TS (40) dan MA (2) diketahui melakukan kontak langsung dengan unggas saat berlibur ke rumah orang tuanya di kota hujan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tangerang, Iis Aisyah Rodiah mengatakan TS (sebelumnya ditulis N-red) berkunjung ke rumah orangtuanya pada 8 Maret 2015. Pegawai imigrasi cabang Kelapa Gading itu berlibur bersama keluarga.
“Di sana ada berbagai macam unggas dan pada saat liburan tersebut, ada kejadian yakni burung hantu yang dipelihara mati,”kata Iis, Jumat (27/3). Setelah berlibur, pada 17 Maret 2015, putra dari TS yakni MA mengalami sakit panas dan dirawat di RS Eka Hospital, Serpong. MA sempat dipindahkan ke RS Persahabatan Jakarta. Kemudian pada 21 Maret 2015, TS mengalami sakit serupa dan dirawat di RS Husada Insani Kota Tangerang.
Dalam proses perawatan tersebut, TS meninggal dunia pada 24 Maret 2015. Dia selanjutnya dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Selapajang satu hari berikutnya, tepatnya pada 25 Maret 2015. Selang sehari, tepatnya 26 Maret 2015 pukul 04.30 wib, MA menyusul ayahnya. Dia juga dimakamkan di TPU Selapajang. Di hari yang sama, kakak ipar TS meninggal dunia di Bogor dengan ciri-ciri serupa.
Iis Aisyah menambahkan Pemkot Tangerang telah melakukan tindakan pencegahan penularan virus flu burung kepada para tetangga korban. Pemerintah melakukan sterilisasi lingkungan sekitar rumah korban, menyemprot kandang hewan khususnya unggas milik warga dan pemberian disinfektan di RT 03/12 Kelurahan Cipondoh Makmur.
“Kami juga telah melakukan pengambilan sampel di Pasar Pagi dan Pasar Kampung Gunung di Cipondoh untuk melihat apakah ada unggas yang tertular flu burung. Kami melakukan investigasi di tiga tempat yakni rumah korban, rumah sakit dan lingkungan sekitarnya,”ujar Iis.
Pemprov Banten Bagikan Tami Flu
Serangan flu burung di Kota Tangerang menarik perhatian Pemerintah Provinsi Banten yang langsung mengambil langkah cepat. Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Kurdi Matin memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten Sigit Wardojo dan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Banten Eneng Nurcahyati untuk menerjunkan tim ke lapangan untuk melakukan langkah-langkah antisipasi agar virus ini tidak menyebar cepat ke orang lain.
“Kami sudah melakukan tindakan. Kami imbau masyarakat khususnya di dekat lingkungan korban tidak panik,”ujar Kurdi.
Kepala Dinkes Provinsi Banten Sigit Wardjojo menyatakan sudah menurunkan dua tim ke Kota Tangerang untuk melakukan langkah antisipasi penyebaran flu burung. Menurut Sigit, petugas medis juga sudah memberikan vaksin tamiflu terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan korban. Mereka membagikan masker kepada keluarga, tetangga dan masyarakat yang berada di lingkungan tempat tinggal korban.
“Yang diberikan vaksin tamiflu adalah orang-orang yang pernah kontak dengan korban, baik di tempat kerja maupun lingkungan tempat tinggal korban,” jelasnya.
Soal vaksin, Sigit menyebutkan sampai saat ini stoknya masih mencukupi, jumlahnya mencapai 10 ribu. Dengan jumlah vaksin untuk pemberantasan flu burung itu, dia yakin Banten tidak akan kekurangan vaksin.
Sigit menyebutkan, selama tahun 2005 sampai dengan 2012, total kasus Flu Burung/ Virus H5N1 yang terjadi di Banten mencapai 32 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 29 orang.
“Sementara tahun 2013 s/d 2014 tidak terjadi kasus dan tahun ini kembali terjadi. Kami berharap kasus di Tangerang ini tidak sampai merebak,” tambahnya. (uis/ahmadi/gatot)