Warga Serpong Suspect Flu Burung
Seminggu, 14 Ayam Mati Mendadak
SERPONG, SN OL Flu burung atau disebut virus H5N1 kembali menghantui Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Nova Herdiansyah (16), seorang warga di RT 05/02 Cilenggang, Serpong, dirawat di Puskesmas setempat akibat suspect flu burung. Seminggu sebelumnya, belasan unggas milik keluarga dan tetangganya mati mendadak.
Maman Suparman (43), ayah Nova, mengaku kalau anak keduanya itu sudah menderita demam sejak dua hari lalu. “Gejala demam biasa, batuk pilek, hanya itu saja sih,” kata pria yang bekerja sebagai satpam perumahan mewah di BSD itu.
Namun, dia membenarkan, kalau dari seminggu lalu, ayam peliharaan dia dan para tetangganya mati tanpa sebab. Seperti lima ekor ayam miliknya yang mati mendadak sebelum Nova demam. Kemudian ayam para tetangganya juga demikian. Belasan ayam peliharaan tersebut kemudian langsung dikubur warga.
Atas peristiwa tersebut, Ketua RT 05/02 melaporkan kejadian tersebut ke Kepala Puskesmas Serpong. Dan baru pada Jumat (6/9) pagi, Kepala Puskesmas bersama kader kesehatan, Dinas Perternakan dan Pertanian serta warga setempat melakukan pengecekan langsung ke rumah Nova. “Dan mengecek ke tiap rumah ada yang demam apa tidak. Nah saat itu Nova demam badannya. Akhirnya diminta untuk ke Puskesmas Serpong untuk diperiksa lebih lanjut,” jelasnya.
Di Puskesmas, Nova langsung diinfus dan diberikan obat tamiflu untuk pertolongan pertama. Sedangkan untuk pemeriksaan lebih lanjut. “Hasilnya belum keluar. Sementara untuk pemeriksaan lain belum ada, karena keterbatasan alat di Puskesmas ini,” tutur dokter Evi, dokter yang berjaga saat itu.
Menurut Evi, bila sampai malam ini (kemarin), suhu tubuh Nova masih demam, pihak Puskesmas akan merujuk Nova ke RSU Kota Tangsel untuk penanganan lebih lanjut.
Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Tangsel, SS Nugraheni membenarkan adanya 14 ekor ayam di RT 05/02 Cilenggang, Kecamatan Serpong, mati karena virus flu burung. “14 ekor tersebut sudah dimusnahkan dan Dinas Pertanian sudah memberikan insektan untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung di wilayah Cilenggang tersebut,” ungkap SS Nugraheni saat dihubungi, Jumat (6/9).
SS Nugraheni menambahkan, pihaknya sudah mengosongkan kandang dan sudah bekerjasama dengan Puskesmas Serpong untuk memeriksa kondisi kedua suami istri tersebut. “Sebenarnya ternak suami istri itu sudah bersih, namun ada virus yang datang dari luar menyebabkan sebanyak 14 ayam yang diternaknya mati mendadak,” ungkapnya.
Wilayah tersebut tahun lalu merupakan wilayah pilot project pemusnahaan flu burung dari Kementerian Kesehatan. Namun, saat ditanya kenapa bisa tahun ini terkena padahal menjadi wilayah pilot project, dia menjawab, virus ini bisa datang kapan saja, melalui unggas yang keluar masuk.”Kita sudah laporkan kejadian ini ke pusat, dan sudah memberikan vaksin,” tuturnya. (pramita/deddy)