Persempit Gerakan ISIS Lewat Razia

LEBAK,SNOL–Jajaran Polres Lebak kembali siaga. Pasca ditangkapnya terduga tokoh Islamic State of Iraq Syria (ISIS) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Sabtu (21/3) lalu, kini pihak kepolisian menggelar razia kendaraan roda dua dan roda empat, yang melintas kewilayah Kabupaten Lebak.

Razia yang digelar di Jalan Raya Multatuli–Rangkasbitung sekitar pukul 09.00 Wib itu, untuk antisipasi anggota ISIS masuk wilayah Lebak. Dalam kesempatan itu, puluhan kendaraan terjaring operasi. Beberapa diantaranya terpaksa ditilang karena tidak membawa kelengkapan surat kendaraan bermotor seperti STNK dan SIM. Selain itu, sejumlah pengendara diperingatkan oleh anggota kepolisian, lantaran tidak mengenakan helm.

Kanit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Turjawali) Satlantas Polres Lebak Iptu Kusroin mengatakan, pasca tertangkapnya salah satu terduga tokoh ISIS di Kota Tangsel, dianggap perlu adanya tindakan pencegahan dan antisipasi merebaknya ISIS, yang dikhawatirkan masuk kewilayah Lebak.

“Yang kita khawatirkan, ketika tokoh dan penyandang dana ISIS tertangakap. Tokoh dan anggota ISIS lainnya melarikan diri kesini, makanya kita langsung sigap mengelar operasi dalam rangka pencegahan atau antisipasi  masuknya ISIS ke wilayah hukum Polres Lebak,” kata Iptu Kusroin, Senin (23/3).

Pantauan di lapangan, semua pengendara yang melintas diberhentikan dan diperiksa. Mulai dari pemeriksaan identitas pribadi, surat-surat kendaraan, dan lainnya. Walaupun yang diperikasa terbukti bukan anggota ISIS, jika dianggap melanggar lalulintas tetap ditilang.

“Giat operasi ini akan dilakukan rutin dibeberapa titik dijalur yang masuk wilayah Lebak. Saya juga berharap kerjasamanya dari berbagai pihak untuk mengatisipasi masuknya ISIS ke wilayah Kabupaten Lebak. Jika masyarakat menemukan atau mengetahui ada anggota ISIS, secepatnya melapor kepihak kepolisian,” imbuhnya.

Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) asal Kabupaten Pandeglang yang terjaring razia, Suwarni (30) mengatakan, dirinya sedang tugas diluar kantor. Saat melintas dijalur itu, ternyata ada operasi. Ia mengaku, sempat diperiksa indentitas diri dan surat-surat kendaraan.

“Saya malu sekali, pas diperiksa tidak punya Surat Izin Mengemudi (SIM). Kalau surat lainnya sih ada. Ya, ini sudah menjadi resiko saya. Karena, saya melanggar lalulintas,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, sangat mendukung langkah yang dilakukan pihak kepolisian setempat. Karena, demi kebaikan bersama. “Semoga, upaya yang dilakukan pihak kepolisian berjalan lancar dan  berhasil menangkap para anggota ISIS, yang tersebar di Indonesia,” harapnya. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.