Madrasah Diniyah Seolah Sedang Tertidur

CILEGON,SNOL— Kepala Kantor kementerian Agama (Kemenang) Kota Cilegon Ubik Baihaqi, mengaku kecewa dengan tidak berlakunya Peraturan Daerah (Perda) No. 1 Tahun 2008 dan Peraturan Walikota (Perwal) Nomor 44 tahun 2011 tentang penyelenggaraan wajib belajar Madrasah Diniyah (MD) pada tahun ajaran baru 2014-2015 yang tidak menyertakan ijazah MD saat mendaftar ke jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada tahun ajaran 2014-2015.

“Persoalan penerimaan anak didik baru dengan tidak menyertakan ijazah MD di SMP atau MTs itu kebijakan mereka. Saya menyesalkan Perda dan Perwal belum bisa dilaksanakan oleh sekolah-sekolah negeri,” kata Ubik kepada wartawan, Selasa (12/8).

Jika Perda dan Perwal dilaksanakan, maka pendidikan di Madrasah Diniyah akan kembali menggeliat. Sehingga pendidikan islam di Kota Cilegon menjadi semakin berkembang. “Saat ini saya bilang pendidikan Madrasah Diniyah seperti tertidur, diharapkan jika pemberlakuan wajib menyertakan ijazah MD saat daftar ke SLTP, minat masyarakat menyekolahkan anaknya di MD akan semakin meningkat,” tuturnya.

Ubik mengaku, pihaknya sudah menagih kebijakan tersebut kepada Walikota Cilegon. Pihaknya sudah menyampaikan dan menugaskan kepala bagian pendidikan Madrasah Diniyah agar menemui Sekda Cilegon untuk membahasnya.

 Pada persoalan lain, saat ditanya terkait adanya issue pemberitaan jaringan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) belakangan ini yang memungkinkan melibatkan pelajar, Ubik mengimbau kepada warga Kota Cilegon agar jangan mudah terpengaruh dengan issu tersebut. ISIS yang ada di Indonesia belum memiliki kejelasan maksud dan tujuan keberadaanya. Bahkan, hingga kini Kemenag pusat belum memberikan informasi lengkap mengenai keberadaan ISIS.

“Saat ini di Kota Cilegon sendiri saya belum menemukan adanya kelompok ISIS, mudah mudahan jangan. Saya menghimbau agar warga Cilegon tidak perlu tertarik dengan isue ISIS,” kata Ubik

Menurutnya, banyak cara berjihad dan melakukan amalan baik saat beribadah kepada Allah. Syaratnya cuma sesuai dengan perintah Allah dengan Al-quran dan Sunah Rasullullah. “Saya lebih setuju jika umat muslim langsung datang ke Palestina untuk ikut berjihad, dari pada tertarik ke ISIS yang belum jelas,” kata Ubik. (mg13/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.