Investasi Air 1,2 Triliun Mampet
BPK Sarankan Review Poin Kerjasama PT Moya
TANGERANG,SN—Investasi air bersih senilai Rp 1 triliun lebih yang dilakukan PT Moya Indonesia di Kota Tangerang belum menunjukkan hasil menggembirakan. Tak ada kemajuan berarti pasca dua tahun perjanjian kerjasama diteken investor asal Bahrain dengan PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang. Pemerintah Kota Tangerang berencana melakukan evaluasi terhadap kerjasama yang dimulai sejak 18 Februari 2013 lalu.
Kerjasama PT Moya Indonesia dengan PDAM Tirta Benteng bernilai total 1,2 triliun. Dalam kerjasama itu, PT Moya berkewajiban melakukan pembangunan instalasi pengolahan air (IPA) baru dengan kapasitas 3×500 liter per detik dan pipanisasi sebanyak 120 ribu sambungan. Proyek tersebut ditargetkan mempercepat pelayanan air minum masyarakat kota Tangerang pada 3 zona wilayah, yaitu, Zona-1 (Cipondoh, Neglasari, Benda dan Batu Ceper), Zona-2 (Karawaci, Cibodas, Jatiuwung, Priuk) dan Zona-3 (Karang Tengah, Pinang, Larangan, Ciledug).
Namun hampir dua tahun berjalan, proses realisasi kerjasama tak mendapatkan banyak kemajuan. Menurut anggota dewan pengawas PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Dody Efendi, perjanjian yang ditandatangani itu sekarang sedang terhambat. Dari tiga zona yang direncanakan, proyek tersebut baru berjalan di satu zona yakni zona-1. Itu pun belum mencapai 100 persen. Yang sudah siap jalan adalah instalasi pengelolaan airnya namun pipanya baru sebagian selesai. Hingga kini masyarakat juga belum merasakan pelayanan saluran air bersih dari PDAM Tirta Benteng (TB) Kota Tangerang.
“Ada persoalan teknis yang belum selesai antara PT Moya Indonesia dengan direksi PDAM Tirta Benteng,” jelas Dody, kemarin.
Anggota dewan pengawas Tirta Benteng lainnya, Ahmad Jazuli Abdillah mengungkapkan pihaknya telah mendorong dilakukannya evaluasi terhadap realisasi investasi PT Moya. Termasuk juga kajian tentang kemampuan PT Moya mewujudkan janji investasinya di ketiga zona.
“Evaluasi perlu dilakukan. Akibat keterlambatan ini masyarakat yang berharap dapat menikmati air bersih dirugikan karena pelayanannya tidak kunjung,”ujar Jajuli saat dihubungi, kemarin.
Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan Pemkot Tangerang akan melakukan evaluasi kerjasama antara PT Moya dengan PDAM Tirta Benteng. Namun sebelum melakukan evaluasi, Pemkot Tangerang masih menunggu hasil laporan akhir Badan Pemeriksa Keuangan Provinsi (BPKP) yang sedang melakukan audit terhadap PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang. Menurut Arief, Pemkot Tangerang telah mendapatkan saran dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar melakukan peninjauan ulang terhadap perjanjian investasi PT Moya di Kota Tangerang.
“Memang saran BPK yang ditindaklanjuti oleh BKPP yakni mereview kembali perjanjian itu. Sekarang itu yang kita tunggu hasil laporan akhirnya supaya nanti kerjasama bentuknya seperti apa, revisinya seperti apa, itu yang akan kita tindaklanjuti,” kata Arief seusai upacara Hari Kemerdekaan di Alun-alun Kota Tangerang, Minggu (17/8).
Sementara itu, Plt Dirut PDAM TB Kota Tangerang, Tony Wismantoro mengatakan perkembangan investasi PT Moya Indonesia dengan PDAM TB Kota Tangerang berjalan baik-baik saja. “Selama ini masih baik kok,”singkatnya. (uis/gatot)