PDAM TB Meleset Lagi, Janji Launching 3500 Sambungan Air Bersih Tak Terwujud
TANGERANG, SNOL Kinerja PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang disorot. Janji launching program 3.500 sambungan langsung (SL) kepada masyarakat di Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2016 lalu, urung direalisasikan. Warga pun meradang karena kembali harus menunggu saluran air bersih mengucur ke rumahnya.
Anggota Dewan Pengawas PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang Dodi Efendi mengakui molornya launching 3.500 sambungan langsung tersebut. Dodi meminta PDAM Tirta Benteng dan PT Moya yang menggarap proyek tersebut agar benarbenar fokus untuk mempercepat pembangunan itu.
“Sebenarnya kita tidak ada berapa target percepatan, tapi kita tanya ke mereka siapnya berapa dan sanggup tidak? Dari hasil rapat yang dilakukan, kita coba lemparkan kesanggupan. Kalau sanggup katakan sanggup, dan kalau tidak sanggup, jangan,” kata Dodi saat dihubungi Satelit News, Selasa (23/8).
Dodi menambahkan, program 3.500 sambungan langsung itu sebenarnya saat ini sudah berjalan. “Memang benar sudah berjalan yang 3.500, walaupun tidak sesuai harapan. Harapannya kan tanggal 17 Agustus lalu, tapi belum selesai 100 persen,” ungkapnya.
Dodi berharap PDAM TB dengan PT Moya bisa fokus dan konsentrasi, mengingat belajar dari pengalaman program yang tidak tercapai sambungan 3.500 tersebut.
“Teman-teman PDAM dengan Moya ini kan satu kesatuan, mitra sejajar sudah melaksanakan kegiatan itu. Namun dievaluasi menyeluruh belum menghasilkan yang sudah ditargetkan,” imbuhnya.
Pada amandemen kerjasama antara PDAM Tirta Benteng dan PT Moya menghasilkan hanya mengerjakan 1 zona dari 3 zona. Kemudian tarif air dari harga Rp 3.750 menjadi Rp 2.100. Artinya terkait pelaksanaan 3.500 sambungan memang sudah berjalan tapi pencapaian belum sesuai target.
“Dari 3.500 baru sekitaran 70-80 persen dan belum maksimal. Saya berharap ke depan tingkat pencapaian atas perjanjian amandemen bisa dituntaskan dan dewan pengawas akan mengawal sampai 100 persen,” ujarnya.
Terkait molornya target pencapaian 3.500 sambungan langsung ini, Dodi menegaskan akan melakukan evaluasi terhadap kepemimpinan Suyanto di PDAM Tirta Benteng.
“Evaluasi akan dilaporkan ke Walikota Tangerang Arief Wismansyah selaku owner. Mana saja hasil-hasil yang tidak tercapai. Dan soal sanksi itu hak prerogratif walikota,” pungkasnya.
Bukan kali ini saja program PDAM Tirta Benteng meleset dari apa yang sudah direncanakan. Beberapa hari setelah dilantik akhir 2014 silam, Direktur PDAM TB Suyanto menjanjikan akan melakukan penandatanganan kesepatakan terkait kelanjutan kerjasama dengan PT Moya.
Saat itu, Suyanto menjanjikan penandatangan kerjasama itu dilakukan saat peringatan HUT Kota Tangerang Februari 2015 sebagai kado ulang tahun PDAM TB untuk Kota Tangerang. Tapi nyatanya, perjanjian kerjasama tersebut baru terealisasi setahun kemudian, atau tepatnya pada Maret 2016.
Terpisah, Direktur PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, Suyanto berkilah bahwa program 3.500 sambungan langsung tersebut sudah berjalan dan tinggal menunggu PT Moya untuk jaringan distribusi utamanya.
“Kalau perpipaan belum semua selesai seperti induk besarnya. Sambungan 3.500 itu bisa berjalan setelah kita koneksikan dengan pipa kita yang lama dengan pipa yang baru ini. Sementara pipa yang ukuran besar belum terpasang oleh PT Moya. Mungkin jadwalnya akhir September baru bisa di pasang,” kata Suyanto saat dihubungi, Selasa (23/8).
Suyanto menambahkan, untuk sekarang PDAM TB masih menggunakan pipa berukuran 300 mili untuk 3.500 sambungan. Sedangkan untuk pipa besar berukuran 800 mili dan memang pipanya harus dibesar.
“Prinsipnya kita sudah melakukan percepatan, dengan PT Moya juga selalu melakukan komunikasi,” tuturnya. (uis/dm/satelitnews)