Banten Berduka, Uu Mangkusasmita Tutup Usia

SERANG,SNOL– Tokoh dan  aktivis senior dari Banten Selatan Uu Mangkusasmita menghembuskan napas terakhir. Almarhum meninggal dunia, Selasa pagi (12/8) di Rumah Sakit Sari Asih Serang, pukul 07.10 WIB setelah sebelumnya dirawat karena serangan jantung.

Sebelumnya, almarhum juga sempat menjalani perawatan selama lebih dari dua bulan di RS Siloam Tangerang. Uu Mangkusasmita meninggalkan lima orang anak yakni Rima Jiwantari, Fuad Ibnu Jabal, Rizal Firdaus, Rina Fitria, Shinta Tunggal Dewi serta tujuh orang cucu.

Pria kelahiran Malingping Kabupaten Lebak Provinsi Banten 18 Agustus 1948 ini hingga penghujung usianya, masih menunjukkan kepeduliannya kepada Provinsi Banten. Kiprah Uu Mangkusasmita di Banten tidak diragukan lagi baik di bidang gerakan sosial kemasyarakatan, kebudayaan dan penyadaran masyarakat untuk membangun Banten dengan pemikiran dan tindakan nyata.

Pantauan di rumah duka, tampak sejumlah pejabat, kerabat dan rekan termasuk Ketua DPRD Banten Aeng Haerudin dan Plt Gubernur Banten Rano Karno mendatangi rumah almarhum di Kompleks Ciceri Permai Kota Serang.

Anak ketiga almarhum Rizal Firdaus mengatakan, almarhum menderita sakit kanker paru dan menjalani perawatan lebih dari dua bulan di RS Siloam Tangerang. Kemudian sempat menjalani perawatan di rumah setelah pulang dari rumah sakit, dan terakhir dirawat di RS Sari Asih Kota Serang.

Menurut Rizal, ayahnya memiliki perhatian besar terhadap kemajuan pemerintah Provinsi Banten. Bahkan dalam kondisi sakit beberapa bulan lalu, almarhum juga sempat mengikuti kongres rakyat Banten II Maret 2014 di gedung DPRD Banten.

“Almarhum ini memiliki perhatian besar terhadap Provinsi Banten. Bahkan kalau sedang berkumpul dengan teman-teman seperjuangannya bercerita tentang Banten, lupa bahwa beliau sedang sakit,” kata Rizal Firdaus, Selasa (12/8).

            Almarhum bapaknya selalu mengingatkan anaknya untuk bersikap jujur jika menjadi birokrat atau pejabat. “Saya kan seorang PNS, bapak selalu mengingatkan saya untuk menjadi seorang birokrat yang disiplin dan jujur,” kata Rizal.

Menurut  Kepala BKD Kurdi Matin, almarhum Uu Mangkusasmita merupakan tokoh Banten yang sangat kritis terhadap pembangunan dan birokrasi di Provinsi Banten. Kritikan yang selalu disampaikan almarhum tersebut sebagai seorang tokoh, semata-mata demi kemajuan pembangunan di Provinsi Banten. “Jelas kami sangat kehilangan, karena sudah beberapa tokoh pendiri Banten yang meninggal dunia termasuk pak Uu. Meskipun kritikan almarhum selalu pahit, tapi semua demi kebaikan dan kemajuan Banten,” Ungkap Kurdi Matin.

Hal senada diungkapkan Plt Gubernur Banten Rano Karno,  Banten kehilangan Putra Daerah Banten. Meski belum begitu kenal dekat dengan almarhum, namun ia sempat bertemu dengan almarhum saat berkunjung ke rumahnya tiga hari setelah idul fitri 1435 H.

“Jujur saya mengakui belum begitu kenal banyak sama almarhum. Namun alhamdulillah, saya sempat berkunjung dan bertemu, saat saya bersilaturahmi dengan para tokoh Banten, tiga hari setelah Idul fitri kemarin,” kata Rano. (mg11/jarkasih)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.