Pasien Puskesmas Balaraja Lahirkan Bayi di Toilet
BALARAJA,SNOL Penghuni Puskesmas Balaraja dihebohkan dengan adanya seorang pasien yang melahirkan bayinya di toilet Puskesmas. Keluarga pasien pun mengeluhkan pelayanan di pusat kesehatan itu yang dinilai tidak sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure).
Kustina (22) warga Kampung Pasar Rebo Desa Wanakerta Rt.02/01 Kecamatan Sindangjaya, melahirkan anak keduanya di toilet Puskesmas, Kamis (17/10). Jumadi (24) suami Kustina menuturkan, pihaknya datang ke Puskesmas Balaraja pada Kamis pagi sekitar pukul 07.00 Wib, dengan kondisi air ketuban sudah pecah. Saat datang, kondisi Kustina sudah pembukaan dua. Saat diperiksa sekitar pukul 14.30 Wib, istrinya itu sudah pembukaan lima. Perawat sempat minta pasien bersabar karena pemeriksaan akan dilakukan lagi dalam jangka waktu beberapa jam ke depan.
Ketika Kustina hendak ke kamar mandi untuk buang air kecil, sempat dikonsultasikan terlebih dahulu ke perawat. Karena masih pembukaan lima, perawat itu pun mengizinkannya karena dianggap tidak menjadi masalah. Saat buang air kecil di toilet itulah yang keluar justru malah si jabang bayi. Kakak Kustina yang menemani ke toilet pun nlangsung panik dan berteriak memanggil suami pasien.
”Kejadiannya sekitar pukul 15.30 Wib. Saya yang mengetahui anak saya lahir langsung masuk ke toilet. Saat itu bayi sempat terlepas dan jatuh ke toilet,” kata Jumadi.
Jumadi dan kakak iparnya yang menolong Kustina berteriak minta tolong memanggil perawat atau bidan, namun tidak ada yang datang. Sampai akhirnya kakak perempuan Jumadi langsung berlari ke ruang perawat yang tengah asik ngobrol. Setelah diceritakan singkat, perawat dan bidan pun langsung memberikan pertolongan sesuai dengan prosedur persalinan.
“Jujur saja kami dari pihak keluarga kecewa dengan pelayanan medis di Puskesmas Balaraja ini. Kami menilai pelayanan yang kami alami tidak sesuai dengan SOP. Sampai-sampai istri saya melahirkan di toilet, katanya baru pembukaan lima. Meski akhirnya langsung ditangani oleh bidan dengan pertolongan sesuai prosedur persalinan. Seharunya pihak Puskesmas memberitahukan larangan ke kamar mandi jika kondisinya begini,” tegas Jumadi.
Kakak kandung Kustina, Ustad Cecep menambahkan, adiknya ini merupakan pasien rujukan dari bidan Desa di Sindangjaya. Kejadian ini sangat disayangkan olehnya dan ia berharap tidak terjadi terhadap pasien lainnya. “Kami berharap ini menjadi pelajaran bagi Puskesmas agar pelayanannya lebih baik lagi kedepannya. Alhamdulillah, untuk kondisi anaknya juga sehat karena bidan saat itu langsung menangani bayinya,” tandasnya.
Terkait insiden ini, Koordinator Bidan Puskesmas Balaraja, Neneng membantah jika pelayanan yang diberikan tidak serius dan tidak sesuai prosedur. Menurutnya, saat tiba di Puskesmas, pasien sudah mengalami pembukaan dan juga diperiksa per empat jam. “Bidan kami juga sudah menjelaskan ke pasien kalau ingin buang air besar atau kecil sebaiknya minta pispot, jangan ke kamar mandi karena saat itu bisa jadi anaknya lahir,” tegasnya.
Ditanya kenapa pispot tidak ditaruh di bawah tempat tidur sebagai persiapan, Neneng berdalih hal itu dikhawatirkan tidak diketahui oleh pasien. Sebetulnya pispot di ruang rawat inap untuk persalinan juga sudah disiapkan, dan pasien harus memintanya lebih dulu ke perawat atau bidan. “Itu karena pasien sudah dibilang jangan turun dari ranjang, malah turun. Itu sudah kami sampaikan, tidak benar kalau belum disampaikan, itu prosedur,” kilahnya.
Kepala Puskesmas Balaraja Murdiyati menambahkan, meski sempat terjadi insiden itu menurutnya tidak perlu dipersoalkan lebih jauh. Sebab bidan dan perawat juga langsung bertindak cepat dengan memberikan perawatan kepada bayi laki-laki Kustina. “Kalaupun ada yang kurang baik dalam pelayanan kami, mohon maaf,” tukasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Naniek Isnaeni mengatakan, terkait insiden ini pihaknya baru menerima laporan dari Puskesmas secara lisan, sedangkan untuk kronologis tertulis belum diterimanya. Menurutnya petugas medis di Puskesmas sudah memberikan pertolongan kepada bayinya. “Yang terpenting saat ini bayinya sehat, ini menjadi pembelajaran. Kami akan berupaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi kedepannya,” pungkasnya. (aditya/jarkasih)