Stasiun Tigaraksa Diblokir 7 Jam
Kepala Stasiun Nyaris Dianiaya
SOLEAR, SNOL Ribuan calon penumpang kereta api ekonomi jurusan Rangkas Bitung- Jakarta memblokir sejumlah ruas rel kereta di Stasiun Tigaraksa, Selasa (24/9). Massa kesal lantaran tidak kebagian tiket dan terhentinya operasional kereta ke stasiun.
Akibat aksi ini operasional kereta ekonomi sejak pukul 04.48 WIBdihentikan hingga pukul 12.30 WIB. Sebelumnya aksi serupa juga terjadi di Stasiun Daru dengan memblokir kereta selama tiga jam, Senin (23/9).
Informasi yang dihimpun, aksi unjuk rasa bermula sejak pukul 05.20 WIBsaat banyak calon penumpang di Stasiun Tigaraksa tidak mendapatkan tiket karena adanya pembatasan. Massa yang kesal tanpa dikoman
doi langsung meletakkan bacik atau tangga naik ke gerbong di atas rel kereta sebagai bentuk blokade. Massa menuntut agar PT KAI membatalkan kebijakan pembatasan penumpang dengan pengurangan karcis.
Suasana Stasiun Tigaraksa kembali kondusif sekitar pukul 06.40 WIB saat Kepala Stasiun Tigaraksa Yodi Ismanto datang dan memberikan penjelasan. Dialog panjang pun terjadi hasil koordinasinya dengan pimpinannya bahwa penerapan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 69/2011 tentang pembatasan kuota dibatalkan atau dicabut. Yodi menjamin mulai besok (hari ini,red) penjualan karcis mulai normal tanpa ada pembatasan kuota.
Kemudian tidak lama ribuan orang calon penumpang dari Staisun Tenjo dan Maja menggeruduk Stasiun Tigaraksa. Massa kesal dan kembali meletakkan bacik di atas rel kereta, setelah dirapihkan usai aksi calon penumpang di Stasiun Tigaraksa. Selain itu, massa dari Tenjo dan Maja ini juga menggeser patok kilometer ke tengah rel, serta bantalan rel kereta diletakkan di tengah rel sebagai blokade.
Suasana kembali memanas hingga pukul 09.10 WIB saat Kepala Stasiun Tigaraksa Yodi Ismanto dirangkul dengan kencang oleh salah satu perwakilan massa dan diminta untuk memberikan penjelasan bahwa di Stasiun Tigaraksa pemberlakuan tersebut sudah dibatalkan dan Yodi diminta membuat surat perjanjian diatas materai terkait pembatalan tersebut kemudian massa membubarkan diri.
“Aksi ini berkaitan desakan kami meminta pembatalan penerapan pembatasan kuota ini dibatalkan, ini merugikan masyarakat,” tegas Aji, salah satu calon penumpang di lokasi.
Terkait aksi ini, Kepala Stasiun Tigaraksa Yodi Ismanto mengungkapkan, akibat peristiwa ini kereta baru beroperasi kembali pukul 12.38 WIB. Sebelumnya hanya kereta pertama yang berhasil berangkat yakni pukul 04.10 Wib dari Stasiun Rangkasbitung dan masuk ke Stasiun Tigaraksa pukul 04.48 WIB.
“Kereta terpaksa ditahan di Stasiun Rangkasbitung karena ada insiden demo dan blokade rel kereta, setelah kami lakukan sweeping rel kereta dan dinyatakan aman baru kereta dioperasikan kembali,” tegasnya.
Bersihkan Batu
Di Stasiun Rangkasbitung, PT Kereta Api Indonesia (KAI) membersihkan bantalan kain dan batu yang dipasang oleh para pendemo di sekitar rel KA Tigaraksa dan Tenjo. Kegiatan itu dilakukan untuk langkah antisipasi membludaknya penumpang di Stasiun KA Rangkasbitung.
“Ya informasinya PT KAI bersama aparat kepolisian setempat terpaksa membersihkan bantalan kain dan batu yang dipasang oleh para pendemo di sekitar rel KA di wilayah Kabupaten Tangerang,” kata Kepala Stasiun KA Rangkasbitung, Didin Wahyudin, di ruang kerjanya, Selasa (24/9).
Dikatakan Didin, kasus aksi menutup rel KA oleh bantalan dan batu tersebut merupakan yang pertama kalinya terjadi sehingga para penumpang KA jurusan Rangkasbitung-Tanahabang telantar. “Mudah-mudahan saja besok (hari ini-red) para penumpang tidak terlantar lagi,” tukasnya.
Humas Pengendalian dan Operasi (Dalops) PT KAI Sukendar membenarkan pihaknya membersihkan bantalan kain dan batu di sekitar rel KA Tigaraksa- Tenjo. Ia optimis ketelantaran penumpang tersebut tidak lebih lebih dari dua hari. “Kalau bantalan sudah bersih, tentu kami akan koordinasi dengan manajemen KA Rangkasbitung agar pemberangkatkan segera dilakukan,” ujarnya, melalui ponsel.
Pantauan Satelit News kemarin, di sekitar Stasiun KA Rangkasbitung ketelantaran para penumpang tambah parah. Mereka seharian berada di stasiun dan tidak bisa berangkat ke Jakarta. “Saya memang naik kereta tadi jam 07.00 tapi sampai Kecamatan Maja, KA malah balik lagi ke sini (Stasiun Rangkasbitung-red),” ujar Inah (50) penumpang asal Kecamatan Rangkasbitung dengan sedikit nada kesal.
Diberitakan sebelumnya, ketelantaran penumpang KA Stasiun Rangkasbitung terjadi sejak Senin (23/9). Ketelantaran tersebut diduga karena adanya pemblokiran perjalanan KA di stasiun Daru dan Tenjo oleh para pedagang asongan lantaran dipicu adanya kebijakan PT KAI yang melarang pedagang berjualan di gerbong KA. (aditya/ahmadi/deddy)