Tarif Naik, Penumpang Commuter Line Turun
TANGERANG,SNOL Senin (1/10), PT Kereta Api Indonesia Tbk secara resmi menaikan tarif kereta api Commuter Line sebesar Rp 2.000 dari harga normal. Walaupun tidak terlalu besar, kenaikan tarif baru tersebut berpengaruh pada jumlah penumpang di Stasiun Kereta Tangerang.
Pada Senin lalu tepatnya satu minggu sebelum adanya kebijakan kenaikan harga tiket, penumpang Commuter Line dari Stasiun Kereta Tangerang dari jam 05.00 hingga 09.00 Wib pagi berjumlah 2146. “Namun pagi ini (kemarin,red) dijam yang sama penumpang mengalami penurunan menjadi 2138 saja. Berarti mengalami penurunan hingga 8 orang,” ungkap kepala stasiun Suhada, saat ditemui Satelit News Senin (1/10).
Lebih jelasnya Suhada mengatakan, penurunan jumlah penumpang tersebut hanyalah bersifat sementara atau penyesuaian. Bagaimanapun juga, kenyamanan maupun efisiensi waktu menuju Jakarta, Depok, dan Bogor, pilihan naik commuter line masih menjadi pilihan utama masyarakat. “Hanya perlu penyesuaian saja, besok juga sudah rame lagi yang naik commuter line,” ujar Suhada.
Menurutnya, kenaikan tarif awal Rp 5.500 naik menjadi Rp7.500 ini sudah pernah berlaku pada tahun lalu. Sebelum Desember 2012, tarif AC commuter line sudah pada harga Rp7.500. Namun terhitung akhir tahun itu ada pemberlakuan lookline atau transit, PT KAI menurunkan kembali harganya menjadi Rp5.500. “Karena dirasa sudah ada penyesuaian, kami pun mengembalikan tarif ke harga semula,” kata Suhada.
Sementara itu, kenaikan tarif sendiri dikatakan Suhada dibarengi dengan penambahan frekuensi keberangkatan kereta commuter line. Hal ini terlihat dari pembangunan rel semula dua rel, per Januari 2013 akan menjadi 4 rel.
“Masih tahap pembangunan, namun kalau nanti sudah jadi, kami harap penambahan frekuensi keberangkatan akan menjadi solusi penumpukan penumpang dan timbal balik dari kenaikan tarif,” ujarnya.
Untuk saat ini, fasilitas yang bisa dinikmati calon penumpang kereta api baru adanya penambahan fasilitas tempat duduk. Sehingga, calon penumpang yang menunggu bisa duduk dengan nyaman hingga keretanya datang.
Kenaikan tarif commuter line ini juga ternyata menuai pro dan kontra bagi para penumpangnya. Seperti yang dikatakan Nuralam Syah (35), salah seorang penumpang keberangkatan ke Stasiun Duri Jakarta. Kenaikan tarif sendiri dirasa cukup memberatkan. “Lumayan berat ya, naiknya langsung Rp2.000. Seandainya langsung dibarengi dengan fasilitas memadai, saya enggak begitu merasa keberatan,” katanya.
Lain halnya dengan Endarwati (20), karyawan swasta yang sehari-hari bekerja disalah satu perusahaan asing di daerah Thamrin Jakarta. Menurutnya kenaikan dinilai pantas, karena sebelumnya sudah ada pemberitahuan kepenumpang melalui spanduk. “Sudah tahu dari jauh-jauh hari, kalau dari segi hemat waktu dan keamanan, masih dirasa ringan jika dibandingkan harus naik transportasi umum lainnya,” ujar Endar.
Menyusul kenaikan tarif yang telah diberlakukan ini, sejumlah stasiun Kereta Api di wilayah Jabodetabek mendapat pengamanan ketat. Pengamanan dilakukan untuk mengantisipasi kalau ada keributan atau masalah mengenai keterlambatan kereta. Informasi yang dihimpun, ada Enam stasiun yang mendapat pengamanan ketat. Diantaranya stasiun Bojong Gede, Pancoran Mas, Depok Lama, Depok Baru, Pondok Cina, dan Universitas Indonesia. (pramita/jarkasih)