Sosialiasi Pemilu di Tangsel Dikritik
CIPUTAT,SNOL Sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 yang digelar KPU Kota Tangsel dinilai belum tetap sasaran. Tidak langsung pada pemilih, dan masih dalam bentuk seremonial biasa.
Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Ade Yunus menganggap, KPU Tangsel masih belum bisa memilah dan memilih program sosialisasi Pemilu yang dibutuhkan masyarakat.
“KPU harusnya memilih program yang tepat, bukan menggelar jalan sehat yang pesertanya terbatas, dan lokasinya tidak tepat,” ujarnya, Senin (8/4).
Menurut Ade, sosialisasi yang digelar KPU harusnya tentang tata cara bagaimana memberitahukan kepada masyarakat akan adanya Pemilu. Jadi, baiknya, sosialisasi itu langsung pada subyeknya, yakni masyarakat pemilih.
“Termasuk soal tempat sosialisasi, harus juga yang mengomodir semua masyarakat, jangan terkesan hanya menggugurkan kewajiban saja,” ujarnya.
Ade mengulas, sosialisasi yang digelar dengan cara jalan sehat dan hanya melewati jalan Raya Serpong, dan jalan Raya Letnan Soetopo hanya berjarak tempuh 5 kilometer. Di jalan itu juga, hanya dilalui kendaraan yang pengemudinya belum tentu warga Tangsel.
“Berhubung Pemilu masih jauh, sosialisasinya harus tepat sasaran. Kalau tidak, wajar saja setiap ada agenda demokrasi selalu minim pemilihnya,” imbuhnya.
Pengamat politik dari Lembaga Kajian Survey Nusantara (Laksnu), Gugus Joko Waskito berpandangan, sosialisasi tanpa adanya kelibatan masyrakat pasti akan jauh manfaatnya.
“Sosialisasi itu berhasil jika mendapat respon positif dari masyrakat. Ke depan, KPU harus bisa lebih kreatif lagi dalam melakukan sosialisasinya. Dan selalu libatkan masyarakat luas,” tuturnya.
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kelembagaan dan Sosialisasi pada KPU Kota Tangsel, Samani mengatakan, pemilihan lokasi sosialisasi tentunya sudah dipertimbangkan. Khususnya menyangkut soal izin dan kesepakatan bersama antara Polres Metro Jaksel, Polres Kota Tangerang, Dinas Penghubungan, dan juga Parpol peserta Pemilu.
“Awalnya kami akan menggunakan rute Kantor KPU, hingga selesai di Pamulang. Tapi karena beberapa pertimbangan dan juga ada kesepakatan dengan Polres, Dishub dan juga Parpol maka Ocean Park dipilih sebagai tempat sosialisasi tersebut. Jadi ini sudah diperhitungkan matang,” ulasnya.
Mengenai acara sosialisasi yang dinilai tidak tepat sasaran, Samani akan menjadikan kritik itu sebagai bahan evaluasi tersendiri bagi KPU. Terlebih, sosialisasi masih akan dilakukan dibanyak kesempatan dan agenda lainnya. “Kritikan ini baik bagi kami (KPU). Kami akan jadikan bahan evaluasi kami, agar sosialisasi mendatang lebih tepat sasaran,” singkatnya. (pane/deddy)