Tawuran Antar Pemuda, 1 Tewas
SERANG, SNOL Gara-gara saling ledek, dua kelompok pemuda di dua desa di Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang saling serang. Satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka berat.
Korban tewas bernama Nursaman (17), warga Kampung Baru, Desa Kampung Baru, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang. Korban tewas dengan dua tusukan di bagian dada dan punggung sebelah kanan
Sedangkan korban luka parah, yakni Arkawai (21), yang mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam di bagian tangan kiri dan satu luka tusuk pada ditenggorokannya. Arkawi harus menjalani perawatan intensif di RSUD Serang.
Muhidi (20) mengalami luka di bagian kepala, Madrohim (17), luka di bagian kaki dan Fajar (15), luka lebam pada bagian punggung dan dada. Para korban luka ini semuanya sudah dipulangkan setelah mendapat perawatan medis di RSUD Serang.
Bentrokan dua desa itu terjadi pada Sabtu (23/3) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat itu Nursaman dan ketiga temannya yakni Arkawi, Madrohim, dan Muhidi berniat membeli bubur ayam dan bubur kacang hijau di Desa Pamarayan dengan menggunakan dua sepeda motor.
Sebelum sampai di tempat tujuan Nursaman dkk bertemu dengan enam warga Kampung Pamarayan, Desa Pamarayan. DN (15) mengejek Nursaman yang mengenakan jaket bertuliskan “Momonon”. DN menyebut bahwa jaket momonon seperti itu sudah tidak zaman lagi.
Ejekan tersebut tidak digubris Nursaman dkk yang pergi melanjutkan perjalanan. Saat Nursaman dan kawan-kawannya pulang sekitar pukul 23.30, secara tiba-tiba mereka dihadang oleh enam pemuda yang sama di tempat mereka bertemu sebelumnya.
Kedua kelompok pemuda tersebut sempat terlibat cek-cok yang cukup hebat hingga akhirnya terjadi perkelahian. Dalam perkelahian tak seimbang tersebut akhirnya Nursaman dkk terdesak dan hendak lari menggunakan sepeda motornya.
Namun nahas sepeda motor yang ditumpangi Nursaman dan Arkawi terguling setelah ditendang salah seorang pelaku. Setelah terjatuh dari motor Nursaman dan Arkawi kembali dikeroyok. Salah seorang lawan mereka menusuk Nursaman di bagian dada kanan dan menusuk Arkawi di bagian leher.
Keributan tersebut menarik perhatian warga sekitar yang lantas mendatangi lokasi kejadian. Melihat warga yang berdatangan keenam pemuda langsung melarikan. Beberapa saat kemudian Polsek Pama-rayan tiba di lokasi kejadian. Nursaman dan Arkawi yang mengalami luka tusuk langsung di bawa ke Puskesmas setempat sebelum dirujuk ke RSUD Serang.
Di RSUD Serang Arkawi yang mengalami luka tusuk di leher masih bisa bertahan dan telah melewati masa kritis. Sedangkan nyawa Nursaman tak tertolong. Ia tewas tak lama setelah tiba di RSUD Serang.
Diwaktu yang bersamaan, keenam pelaku berhasil diringkus di kediaman mereka masing-masing. Untuk menghindari amuk massa, keenam pelaku di bawa ke Polres Serang sekaligus untuk diperiksa. Mereka adalah Tedy (21), Ade Anwar (20), Deni (18), Sidik (18), Asep (18), dan Dadan (21).
“Perkelahian ini terjadi hanya karena salah paham, tapi sejauh ini saya juga tidak mengetahui secara pasti kronologisnya,” kata, Ahmad Zen, kakak Nursaman.
Menurut Zen, berdasarkan keterangan para korban, penyerangan tersebut diduga karena para pelaku salah paham ketika para korban yang sedang makan bubur terlihat saling tertawa. “Diduga pelaku menilai keempat korban tersebut menertawakannya,” ujar Zen.
Kapolres Serang AKBP Ady Soeseno mengatakan agar keributan tidak meluas, sekitar 350 personil dari Polres Serang dan Brigade Mobil (Brimob) Polda Banten telah diterjunkan untuk mengamankan lokasi kejadian. “Belum ditentukan kapan pasukan ditarik dari Pamarayan. Yang pasti menunggu suasana kondusif,” terang dia.
Kapolda Banten, Brigjen Pol Eddi Sumantri mengatakan, terkait peristiwa ini pihaknya akan melakukan tindakan prefentif agar kejadian ini tidak menjalar ke aksi yang lebih luas. “Hal itu agar tidak berkembang menjadi tawuran antara desa. Itu upaya pencegahan preventifnya” kata Kapolda.
Pihaknya juga masih mendalami jika kemungkinan masih ada saksi lain yang perlu dimintai keterangan. “Kita juga mengamankan barang bukti, seperti golok, pisau, jaket korban sebagai pemicu keributan tersebut, dan sejumlah kendaraan roda dua,” terang Kapolda.
Untuk menjaga kondusifitas, Kapolda memediasi warga antar dua desa itu pada hari ini. Mediasi melibatkan para kepala desa (Kades), pihak kecamatan, tokoh masyarakat, para pemuda, Kodim dn Koramil setempat.
Jenazah Nursaman tiba di kediaman orangtuanya di Kampung Baru RT 06/02, Desa Kampung Baru, Kecamatan Pamarayan, diwarnai isak tangis keluarga dan kerabat korban. Sekitar pukul 15.15 WIB, korban langsung dimakamkan di TPU desa setempat. (mg3/bagas/deddy)