Soal Berkode Bikin Siswa Galau
UJIAN Nasional (UN) tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Dengan sistem soal berkode, kecurangan saat mengerjakan soal diminimalisir. Hal ini membuat sejumlah siswa merasa ketakutan khawatir tidak bisa menjawab soal ujian yang mulai digelar hari ini.
“Iya karena menurut informasi yang kita terima, soal UN tahun 2013 ini berupa 20 paket, antara yang satu dengan yang lainnya berbeda. Belum lagi adanya pengawasan ketat dari para pengawas UN,” kata Nuraeni (17), salah satu siswi SMKN 1 Rangkasbitung kepada Satelit News kemarin (14/3).
Dikatakan Nuraeni, ia dan teman-temannya mengaku pasrah dengan UN 2013 ini. “Kalau kami tidak lulus, kami ikhlas, kami akan mengulanginya lagi tahun depan atau ikut paket C,” ujar Nuraeni diamini para siswi SMKN 1 Rangkasbitung yang lainnya.
Senada dikatakan salah satu siswa SMAN 1 Malingping yakni Asep Saefullah (18). Kata dia, UN 2013 ini sepertinya tidak ada toleransi bagi para siswa. “Meski sulit, namun kami akan tetap berusaha,” janji Asep.
Sementara Soetanto, siswa SMAN 5 Kota Tangerang mengaku sempat ketakutan dengan sistem baru UN yang berbakode. “Kita sempet khawatir juga. Tapi dengan sistem itu saya lebih pede dan punya tanggung jawab besar untuk belajar. Yang saya khawatirkan adanya soal yang rusak, semoga saja tidak ada di sekolah saya,” ungkapnya.
Tak Berani Target
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Tabrani mengatakan, soal UN tingkat SMA telah tiba, Minggu (14/4). Soal tersebut sementara disimpan di Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang selaku Tim Independen UN Kota Tangerang. “Soal akan didistribusikan 7 sub rayon, diantaranya 2 sub rayon SMK, 3 sub rayon SMA dan 2 sub rayon MA,” ujarnya.
Terkait soal yang rusak, Tabrani mengaku belum mengetahuinya. Hal itu, kata dia akan diketahui setelah dibongkar oleh pihak sekolah masing-masing. Sedangkan terkait antisipasi beredarnya kunci jawaban, Tabrani mengingatkan kepada para siswa agar mengabaikannya. Menurutnya, jika ada kunci jawaban pasti palsu, karena soal ujian menggunakan sistem barkode dimana setiap siswa mendapat soal yang berbeda.
Tabrani mengaku tidak menargetkan kalau seluruh siswanya harus lulus. “Tidak ada target, saya hanya mempunyai harapan mereka mampu mengerjakan soal UN dengan baik, penuh percaya diri dengan kemampuan sendiri,” ujarnya.
Senada, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Arsyad Husein mengaku tidak mau berandai-andai atau menargetkan berapa kelulusan tahun ini. Menurutnya, UN tahun ini jelas berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. “Dalam satu kelas soal berbeda-beda, karena paket soal ada 20 dan berkode rahasia,” katanya.
Belum Dapat Soal
Arsyad mengutarakan, ada 14 sekolah dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang belum mendapat soal untuk beberapa mata pelajaran atau program. Diantaranya SMA Al Fasanah Cisauk, SMAN 3 Kabupaten Tangerang, SMA Daarul Ahsan, SMA Darul Abror Kemiri, SMAN 20, MAN Mauk Sukadiri dan MAN Balaraja dan lainnya. “Bagi yang belum dapat soal sudah kami sampaikan ke Dinas Pendidikan Provinsi Banten untuk disampaikan langsung ke percetakan. Insya Allah malam ini (kemarin,red) soal sudah sampai,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Mathodah mengatakan, pihaknya menyiapkan sebanyak 1.698 pengawas silang UN. Para pengawas ini akan mengawasi jalannya UN yang diselenggarakan di 850 ruang kelas, di 130 sekolah yang tersebar di seluruh Kota Tangsel.
“Selain menyiapkan 1.698 pengawas silang yang terdiri dari guru-guru pengajar di sekolah tingkat SMA, SMK, dan MA, Dindik juga menyiapkan pengawas independen dari Untirta (Universitas Tittayasa), dan juga UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif HIdayatullah,” kata Mathodah kemarin.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Serang, H Daud Fansuri mengatakan, sebanyak delapan siswa akan mengikuti UN di dalam tahanan. “Namun saya tidak bisa menjelaskan nama-nama siswa dan sekolahnya, karena datanya ada di kantor,” kata Daud.
Untuk itu, pihaknya mengaku sudah melakukan kordinasi dengan pihak Polres Serang agar menyiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan penyelenggaraan UN di dalam tahanan. “Mudah-mudahan mereka bisa difasilitasi mengkuti UN tahun ini, yang merupakan hak mereka untuk mengikutinya,” harap Daud.
Sekretaris Dindik Kota Serang Wasis Dewanto perbedaan lain antara pelaksanaan UN tahun ini dan tahun lalu adalah bahwa tahun ini pelaksanaan UN bagi siswa Paket C juga dilakukan pada hari yang sama dengan SMA, SMK, dan MA. Padahal sebelumnya pelaksanaan UN untuk Paket C berbeda hari dengan SMA, SMK, dan MA.
“Tahun ini pelaksanaan UN Paket C memang dalam hari yang sama, hanya saja UN-nya dilakukan pukul 13.00. Kalau SMA, SMK, dan MK kan dilakukan pukul 08.00,” katanya.
Kepala Bidang SMA/SMK Dinas Pendidikan Pandeglang, Ai Mumiawati mengatakan, keterlambatan soal berdampak pada distribusi soal ke sub rayon di Pandeglang yang wilayahnya masih sulit dijangkau. “Tapi walau bagaimanapun kami akan berusaha maksimal. Agar tidak ada keterlambatan sampai ke titik simpan, dan kami sudah berkoordinasi dengan seluruh rayon, karena untuk jumlah soal tidak ada masalah,” kata Ai, Minggu (14/4).
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Asep Komar Hidayat mengatakan, untuk pendistribusian soal pada UN tahun 2013 ini memang agak sedikit mengalami keterlambatan dari UN tahun 2012 lalu. “Pada tahun 2012 lalu soal UN keterima rayon memang dua hari sebelum UN, kalang sekarang hampir mepet. Kita juga belum tahu alasannya,” ujarnya, seraya menyebutkan pendistribusian sola UN dijaga ketat aparat kepolisian.
Pihaknya pun optimis pelaksanaan UN bisa berjalan lancar sebagaimana mestinya. “Target kita lulus 100 persen mudah-mudahan bisa tercapai,” jelas Asep.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Hudaya Latuconsina menyatakan, naskah UN tingkat SMA, MA, dan SMK di delapan kabupaten dan kota se-Provinsi Banten sudah selesai didistribusikan, Minggu (14/4) hingga pukul 16.00 WIB. “Naskah UN tersebut selanjutnya langsung didistribusuian kepada setiap subrayon se-Provinsi Banten. Jadi untuk pelaksanaanya tidak diundur. Semoga bisa berjalan dengan lancar pelaksanaannya,” kata Hudaya kemarin. (pramita/aditya/pane/arif/madriana/mg8/deddy/sn)