Pengusaha Tewas Membusuk, Dibuang di Parkiran Bandara
BANDARA, SNOL Jasad pria bertubuh gempal ditemukan membusuk di dalam bagasi mobil yang terparkir di Terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta.
Korban yang diketahui bernama Imam Syafei (31), ini diduga pengusaha yang sebelumnya diculik kemudian dibunuh oleh orang tak dikenal.
Jasad korban pertama kali ditemukan pihak keamanan Terminal 1 C yang tengah berpatroli pada malam tersebut.
“Saya lewat mobil hitam ini, kemudian tercium bau bangkai. Karena penasaran saya intip, tidak terlihat karena kaca mobil gelap. Saya coba buka, ternyata tidak dikunci, enggak tahunya bau itu dari mayat,” kata sang petugas yang bernama Herman tersebut. Mendapati temuan itu, pihaknya langsung melaporkan ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta (BSH). Tepat pukul 01.00 dinihari (19/3), petugas kepolisian langsung ke TKP.
Humas Polres BSH AKP Agus Tri mengatakan, saat ditemukan, jasad korban sudah membusuk, dengan posisi tangan terikat tali rapia biru, dan muka terbungkus lakban cokelat seperti mumi.
“Di leher pria yang memakai kaos dan celana jeans berwarna biru ini, terdapat jeratan ban dalam dan kawat kopling mobil yang masih mengait di korban,” ujar Agus Tri. Sementara di dada korban pun, terdapat luka lebam bekas pukulan benda tumpul. Diduga, korban dipukul menggunakan kunci stir mobil.
Melihat kondisi mayat yang sudah membengkak, Agus Tri memprediksi, jasad korban sudah lebih dari satu hari di dalam mobil tersebut. Perkiraan itu berdasarkan adanya bukti struk parkir yang masih berada di dalam mobil Suzuki Grand Vitara bernompol B 531 EV.
Mobil yang diketahui milik korban tersebut masuk ke parkiran keberangkatan Terminal 1C Bandara Soetta pada Sabtu (16/3) pukul 14.00 WIB. “Jasad korban langsung kami bawa ke RSUD Kabupaten Tangerang untuk kepentingan otopsi lebih lanjut,” tutur Agus Tri.
Saat Satelit News menyambangi kamar jenazah RSUD keluarga korban sudah menunggu di halaman. Adik korban, Ahmad Dardiri membenarkan jika jenazah yang ditemukan di parkiran Bandara Soetta merupakan kakaknya yang sudah hilang sejak Sabtu (16/3).
“Benar itu kakak saya, masih dapat dikenali dari rambutnya, bentuk mulut dan bibir, serta tubuhnya. Mobil Grand Vitara ini pun mobil kakak saya,” katanya.
Lebih jauh Ahmad mengatakan, kakaknya merupakan korban penculikan. “Dia keluar rumah jam 10.00 WIB pada Sabtu (16/3), dia pamit ingin mengantarkan barang pesanan ke Bandung. Jam 12 siangnya, dia masih menghubungi keluarga, setelah itu lost contact,” tutur dia.
Tiba-tiba, Ahmad mendapat telepon dari nomor korban. Saat diangkat, lima menit awal terdengar suara mengaduh seperti orang teraniaya. Ahmad mengenal suara tersebut adalah kakaknya, akhirnya suara itu langsung direkam. Semakin lama suara tersebut semakin terdengar aneh. Ahmad mengatakan ada suara ancaman dari suara orang lain.
“Ada suara ‘diam kamu, atau saya bunuh’ lalu dijawab kakak saya ‘silahkan ambil semua harta saya tapi tolong jangan bunuh saya,” tutur Ahmad.
Suara rekaman tersebut pun langsung dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. Iman yang berprofesi sebagai pengusaha komputer di bilangan Jakarta Barat itu, langsung dinyatakan hilang oleh kepolisian.
Dengan inisiatif sendiri, Ahmad kemudian mengunjungi bank untuk mengamankan uang yang ada di rekening korban. “Ternyata terlambat, uang di rekening kakak saya senilai Rp 40 juta ludes,” ucapnya.
Selain itu, uang tunai senilai Rp 10 juta yang ada di tangan korban pun juga ikut hilang. Mendapati kenyataan ini, keluarga korban menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian. “Biar kepolisian yang akan proses dan penyelidikan lebih lanjut, kami fokus pada pemakaman saja,” tutup Ahmad.
Ditangkap di Kuningan
Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan pengusaha komputer Imam Assyafei, korban pembunuhan yang ditemukan membusuk di dalam mobil yang terparkir di Bandara Soekarno Hatta. Namun, polisi belum mau merinci identitas pelaku. “Iya kami sudah mengamankan satu orang, cuma masih didalami lagi,” kata Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya, AKBP Helmi Santika.
Helmi belum bersedia menceritakan kronologi penangkapan tersebut. Helmi hanya menjelaskan, pelaku ditangkap di Kuningan, Jawa Barat. “Nanti ya kami masih periksa secara intensif, baik peranannya atau ada-tidaknya tersangka lain,” ucap Helmi singkat. (pramita/dtc/made/deddy)