76,5 Km Jalan Belum Dilengkapi Drainase
TANGERANG, SN—DPRD Kota Tangerang mencatat dari 255.272 kilometer jalan yang berada di kota Akhlaqul Karimah, sekitar 30-40 persennya atau setara 76,5 kilometer belum dilengkapi drainase.
Tidak mengherankan masih banyak ruas jalan yang tergenang air dan bahkan banjir di kala hujan mengguyur. “Kalaupun ada drainase kebanyakan tidak berfungsi secara baik, karena sudah tersumbat sampah atau lumpur, sehingga jika hujan lebat pasti terjadi genangan air,”ujar Sekrataris Komisi IV DPRD Kota Tangerang, Aulia Epriya Kembara.
Jalan seperti Hasyim Ashari, Gatot Subroto, M Yamin, Jalan MH Thamrin dan beberapa titik jalan lainnya adalah di antara yang masih belum memiliki drainase.
Aulia mengatakan, sudah berkali-kali meminta agar Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Tangerang segera membuat grand design sistem drainase. “Sampai saat ini usulan kami ini belum mendapat tanggapan yang serius dari Dinas PU Kota Tangerang,”katanya.
Lebih lanjut, Aulia mengatakan, usulan juga sebenarnya sudah disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Banten maupun pemerintah pusat. Hasilnya, baik pusat maupun Pemprov Banten sangat mendukung hal ini dan siap memberikan bantuan asalkan grand designnya jelas.
Kepala Bidang Drainase dan Pengendalian Air Limbah Dinas PU Kota Tangerang, Dida Rustiana mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan survei kondisi jalan dan drainase di seluruh wilayah Kota Tangerang. Dari hasil survei tersebut, diketahui di Jalan Hasyim Ashari dari total panjang jalan sekitar 8 Km, sepanjang 1,5 kilometernya masih belum ada drainasenya. “Kalau dilihat dari jumlah panjang jalan di Kota Tangerang, memang 30-40 persennya belum ada drainasenya,” ujarnya.
Dida mengatakan, pihaknya sedang menyusun masterplan drainase se-Kota Tangerang sehingga nantinya bisa terintegrasi dan tidak terputus dan bermuara pada sungai-sungai besar yang melintasi kota ini seperti Cisadane, Cirarab, Kali Angke, Kali Prancis, dan Kali Sabi. “Sedan g dilakukan pembuatan masterplan untuk tujuh kecamatan, yaitu Jatiuwung, Cibodas, Ciledug, Periuk dan Larangan dan Karang Tengah,” ucapnya.
Sedangkan untuk pemeliharaan, Dida mengaku secara rutin melakukan pengerukan dan normalisasi drainase-drainase di sejumlah lokasi rawan banjir. (pramita/made)