Rp 1 M untuk Hilangkan Bau Sampah

SETU,SNOL  Menghilangkan bau dan menerapkan sistem pengolahan limbah canggih di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Pemkot Tangsel menyiapkan dana hampir Rp 1 miliar pada tahun 2013 ini.

Direncanakan akan ada tiga sitem pengolahan yang akan diterapkan di TPA Cipeucang tersebut. Demikian hasil ekspose rancangan pembangunan sistem Instalasi Pengolahan Limbah (IPL) Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang digelar konsultan Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Tangsel, Jumat (15/3).

“Akan ada dua tahap pembangguan sistem IPL TPA Cipeucang, sudah ketahuan anggarannya sekitar Rp900 juta,” kata Rahmat Salam, Kepala BLHD Kota Tangsel.

Angka itu, kata Rahmat sesuai dengan hasil hitungan konsultan IPL Independen yang digunakan BLHD Tangsel. Dimana dengan dana tersebut, jelas Rahmat, dapat dipastikan akan menghilangkan bau sekaligus akan menghasilkan sistem pengolahan limbah yang lebih baik dan ramah lingkungan di sekitar lingkungan warga Cipeucang.

“Untuk tahap awal pembangunan akan menghabiskan Rp 595 juta, dan tahap kedua menghabiskan Rp 340 juta lebih. Selain itu, masih juga ada dana operasional bulanan yang nilainya mencapai Rp 10 juta per bulan. Nantinya, dana itu akan diasistensikan ke dalam anggaran DKPP (Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pe-makaman) sebagai penanggungjawab program di Cipeucang,” jelasnya.

Ketua Tim Konsultasi Independen dari DSS Consultan, Aep Helmi Apendi, pihaknya akan meniru sistem pengolahan limbah cair (Lindi) di Denpasar untuk TPA Cipeucang. Hal yang sama juga sudah dilakukan di TPA Malang. “Kami akan gunakan tiga sistem penyaringan, pertama sistem sterilisasi, kemudian masih ditambah dengan sistem aerobic, dan sistem pengayaan kimia (chemical treatment),” ucapnya.

Masih kata Aep, dana sekitar Rp 990 juta plus biaya operasional yang mencapai Rp 120 juta per tahun tersebut, digunakan hanya untuk membangun sarana pengolahan limbah yang belum ada di TPA Cipeucang saat ini. Sedangkan, sejumlah sistem yang sudah ada, masih bisa digunakan. “Kami hanya membeli sejumlah alat untuk tiga sistem yang akan kami gunakan, dimana untuk pembangunannya membutuhkan waktu antara 3,5 bulan sampai 4 bulan,” bebernya.

Dengan sistem pengolahan limbah yang diterapkan, pihaknya juga menjamin bahwa ke depannya, tidak akan ada lagi bau yang disebabkan limbah cair dari sampah-sampah di Cipeucang. Bahkan, dengan tiga sistem pengolahan itu, dia memastikan juga, cairan hasil olahan bisa digunakan untuk hayati hidup ikan-ikan air tawar. “Jika airnya belum bisa digunakan untuk hidup ikan, kami masih akan saring lagi sampai bisa untuk ikan hidup. Yang artinya juga, hasil olahan sistem ini bisa langsung dibuang, tidak berbau, dan aman untuk lingkungan,” tandasnya.

Koordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Cipeucang Endang Sugianto berharap, proses pembangunan sistem IPL TPA Cipeucang yang dirancang saat ini bisa segera di bangun. Sebab, warga di sekitar TPA Cipeucang sudah sangat keberatan dengan bau yang ditimbulkan dari air sampah-sampah itu. (pane/deddy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.