Tangsel Masih Butuh 7.000 Pegawai
SERPONG, SNOL Pemkot Tangsel benar-benar kekurangan pegawai di jajaran struktural. Dari 5.000-an pegawai saat ini, tigaperempat diantaranya pekerja lapangan.
Sekitar 3.200 pegawai bekerja di teknis dinas pendidikan dan kesehatan. Hanya 1.800-an pegawai yang bisa diberdayakan di kantor-kantor Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Dudung E Diredja mengatakan, kekurangan itu menyebabkan Pemkot Tangsel saat ini belum bisa memberikan pelayanan maksimal. “Saat ini kami akui pelayanan belum maksimal. Sebab, kami masih kekurangan staf di kantor-kantor kami,” imbuhnya, Kamis (14/3).
Menurut Dudung, idealnyaTangsel membutuhkan sedikitnya 11 ribu karyawan. Sebagian bekerja sebagai staf teknis, dan sisanya bekerja sebagai staf struktural di kantor dinas, kecamatan dan kelurahan.
Dampak kekurangan pegawai juga berimbas pada kinerja penggunaan anggaran. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mencapai Rp 1,7 triliun, tidak cukup pegawai untuk menggunakannya.
“Bayangkan saja, 1.800 orang mengelola anggaran Rp 1,7 trilun, pasti kerjaannya akan menumpuk. Wajar jika pembangunan juga tidak optimal,” ujarnya.
Meskipun begitu, dengan kekurangan pegawai saat ini, pihaknya masih bisa bernafas lega karena staf, pejabat eselon IV, III dan II, di Kota Tangsel masih mau bekerja keras untuk mengelola anggaran dan program yang begitu banyak.
“Kami harapkan, tahun 2013 ini Pemkot masih bisa menambah jumlah pegawainya. Kami akan coba usulkan ke pusat, karena moratorium penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) sudah dihentikan,” tandasnya.
Ditanya berapa banyak kebutuhan pegawai yang akan diusulkan tersebut, Dudung mengatakan, pihaknya ingin usulan maksimal, yakni sebanyak 7.000.
Namun, soal kuota, hal itu masih dinegosiasikan dengan Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dan juga Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB).
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Tangsel, Firdaus mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan surat pengajuan penerimaan CPNS kepada Kemen-PAN RB dan BKN. “Kami masih tunggu jawaban Pusat,” katanya.
Dia menyebut Tangsel saat ini sangat kekurangan pegawai, khususnya untuk golongan staf dan eselon IV. “Untuk staf di kantoran memang sangat kurang. Jumlahnya minim sekali, sedangkan yang bekerja teknis di lapangan, masih banyak diisi oleh TKS (Tenaga Kerja Sukarela), seperti di Dishub, dan Satpol PP. Kami upayakan tahun ini ada perekrutan CPNS, mudah-mudahan,” imbuhnya.(pane/deddy)