Keluarga Nilai Janggal Rekonstruksi Pembunuhan Juragan Beras
SERPONG,SNOL Keluarga korban pembunuhan juragan beras yang terjadi di toko beras Sejahtera di ruko Villa Melati Mas, Blok B 8-1, No.12 A, Kelurahan Jelupang, Kecamatan Serpong Utara, menganggap rekonstruksi yang digelar aparat Polsek Serpong, Sabtu (5/1) lalu, tidak sesuai fakta. Ragam adegan dinilai tidak sesuai dengan yang terjadi di lapangan saat peristiwa penghabisan nyawa Tutik Lestari (67) oleh empat orang pelaku.
“Posisi orang tua saya tidak seperti itu saat saya temukan,” protes Chandra Susanto (35), anak kandung korban pembunuhan di sela rekonstruksi. Kejanggalan lainnya, tidak ada ada adegan yang memeragakan tubuh Tutik Lestari saat dipindahkan para pelaku.
“Dalam reka adegan yang dilakukan tersangka, tubuh ibu saya tidak digotong. Tapi faktanya, saya liat saat itu bercak darah berceceran yang artinya ada pemindahan tubuh korban,” tambahnya.
Terkait protes itu, Kapolsek Serpong Kompol Leganek Mawardi menyatakan bahwa adegan rekonstruksi yang dilakukan merupakan bagian dari pengakuan para tersangka. “Tidak ada yang tidak sesuai fakta. Semua sesuai pengakuan para tersangka,” ucapnya di lokasi rekontruksi.
Leganek menjelaskan lebih lanjut, dalam gelar adegan rekonstruksi tersebut, murni diperagakan secara jelas peran apa yang sudah dilakukan tersangka saat melakukan pembunuhan. Terlebih, adegan itu juga disaksikan keluarga korban, dan juga pengacara tersangka. “Tidak ada arahan sama sekali dalam peragaan ini,” tegasnya.
Sementara itu, dalam adegan rekonstruksi yang diperagakan langsung dua tersangka pembunuhan, yakni Muhammad Suud (36) dan Aris Maulana (23), dan dibantu dua pemeran pengganti tersebut, dilakukan sebanyak 29 adegan saat keduanya menghabisi nyawa pemilik toko beras Sejahtera, Tutik Lestari. Adegan dimulai dari saat tersangka membeli lakban disebuah mini market dekat lokasi kejadian, hingga pembunuhan berlangsung.
“Rekonstruksi ini untuk meyakinkan kami bahwa tersangka merupakan para pelaku sesungguhnya dari kasus ini. Sedangkan kedua pelaku lainnya saat ini masih kami buru,” pungkas Leganek. (pane/gatot)