Rekonstruksi Bos Emas Dihujani Tangis Histeris dan Pingsan
TANGERANG, SNOL Polisi melakukan rekonstruksi pembunuhan terhadap pemilik toko emas, Thio Lina (42) di Jalan Sukamanah 1, RT 3/10, Kelurahan Sukasari, Kota Tangerang, Jumat (16/11). Keluarga korban yang hadir dalam rekonstruksi tersebut histeris ketika melihat para tersangka mereka ulang adegan pembunuhan yang terjadi pada Selasa (23/10) lalu.
Rekonstruksi digelar sekitar pukul 10.00 WIB. Tiga tersangka yang dihadirkan yakni Endang alias Alay (36), Pepen (43) dan Usman (19). Puluhan petugas polisi mengawal ketat rekonstruksi tersebut karena para warga berdatangan ke lokasi.
Ketika ketiga tersangka dibawa ke lokasi, keluarga korban yang telah berada di sana langsung histeris. Mereka mencaci maki para tersangka. Bahkan tante korban, Ani, sempat akan memukul tersangka dengan dengan sapu. Namun, polisi dengan sigap langsung menghalanginya. “Saya tidak rela, Lina dibunuh. Padahal dia baik sekali. Tega-teganya mereka membunuh Lina, Mereka juga harus mati,” teriak Ani di lokasi rekonstruksi.
Begitu juga dengan Rossi (15). Anak angkat korban ini tak kuasa menyaksikan rekontruskis pembunuhan ibunya. Dia terus-menerus menangis melihat kesadisan para pelaku membunuh ibu angkat yang amat dicintainya itu.
Keluarga dan kerabat korban lainnya juga sempat mengamuk karena tak kuasa menahan emosi menyaksikan satu demi satu pelaku melakukan perannya. Bahkan di antara para keluarga dan kerabat yang menyaksikan secara langsung rekonstruksi pembunuhan tersebut, ada yang sampai tidak sadarkan diri.
Oo Afnyo, yang merupakan adik korban sejak awal rekonstruksi tak berhenti menangis dan meratapi kematian adiknya serta berteriak menghardik para pelaku. “Lina kamu jadi setan saja, cekik semua orang yang sudah bunuh kamu,” teriaknya.
Setelah polisi melakukan 28 adegan reka ulang, tiba-tiba Oo menerobos police line bermaksud mendekati pelaku yang hendak masuk mobil polisi. Namun, sebelum mendekati pelaku, Oo keburu pingsan. Keluarga dan polisi yang ada di lokasi segera mengevakusi Oo ke rumah.
Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, AKBP Suharyanto mengatakan, ada sekitar 30 adegan yang diperagakan para pelaku pembunuhan itu.. “Rekonstruksi merupakan uraian untuk penyidik dalam menganalisa peristiwa pembunuhan. Di dalam rekonstruksi terlihat peran masing-masing pelaku,” kata Suharyanto.
Dijelaskan Suharyanto, para pelaku mulai menghabisi korban di adegan ke 10-12. Saat itu para tersangka mulai memukul sampai menusukan pisau dapur ke dada korban hingga tewas.
Seperti diberitakan sebelumnya, Thio Lina, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya pada Selasa (23/10), sekitar pukul 15.30 WIB. Dia dibunuh oleh Usman, tukang bangunan yang tengah merenovasi rumah korban. Pelaku membunuh Lina dibantu dua rekannya Pepen dan Dadang Ali.
“Motif pembunuhan karena mereka meminta uang renovasi yang selisih kurang dari Rp 200 ribu. Saat ditagih, korban mengaku tidak punya uang. Akhirnya tersangka Usman marah dan langsung memukul korban lalu menusuk korban dengan pisau yang berada di dapur. Kedua rekannya juga membantunya,” tegasnya.
Dalam pemeriksaan, selain menghabisi nyawa korban, pelaku juga merampas uang Rp. 500 ribu serta menggondol sepeda motor Yamaha Mio B 6505 CNV milik korban. (mg5/deddy)