Dana Hibah Tak Tercantum, APBD P Tangsel Capai 1,973 T

SETU,SNOL Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany tidak mencantumkan  bantuan hibah dari DKI dalam APBD Perubahan Tahun Anggaran 2012. Pasalnya, Pemkot Tangsel belum mendapatkan kepastian jumlah yang akan diterima dari Pemprov DKI Jakarta.
“Saya sudah menanyakan sejak 2 minggu lalu, bolak balik ke Bapeda DKI, namun belum ada jawaban. Jadi dana hibah yang awalnya senilai Rp2,5 M tidak dianggarkan,” jelas Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany saat Rapat Paripurna Penyampaian Pengantar Nota Keuangan tentang Raperda Perubahan APBD tahun anggaran 2012, Kamis (12/7), di ruang Paripurna DPRD.
APBD Kota Tangerang Selatan yang pada APBD murni Rp 1,553 triliun, pada APBD Perubahan menjadi Rp 1,973 triliun. Berarti mengalami perubahan Rp 420 miliar yang dipergunakan untuk belanja langsung dan tidak langsung.
Dinas Pendidikan mendapat tambahan Rp 16 M dari nilai Rp 103 M menjadi Rp129 M . Dana itu untuk menunjang program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (wajardikdas). Dari angka tersebut, Dindik lebih memprioritaskan pembangunan ruang kelas, rehab ruang kelas, pembelian alat-alat ruang kelas dan BOSDA SMP. Dengan ditambahnya BOSDA untuk SMP, siswa SMP tidak lagi dipungut iuran bulanan.
Untuk Dinas Tata Kota pada program rehabilitasi jalan jembatan, pemeliharaan jalan lingkungan dianggarkan Rp 119 M dari nilai awal Rp  84 M. Ada penambahan sebesar Rp 34 M. Sedangkan untuk pengadaan infrastruktur RSUD, anggaran yang awalnya sebasar Rp 100M naik menjadi 124 M. Dana ini dipergunakan untuk fasilitas RSUD di antaranya pengadaan mebeler.
Sementara itu, Lembaga DPRD, di Sekretariat dewan mendapat tambahan anggaran sebasar Rp 8 M dari semula Rp 30 M naik menjadi 44 M. Anggaran ini akan dipergunakan untuk kegiatan hearing DPRD, pertemuan-pertemuan dengan pejabat, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan rapat.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Ruhamaben ketika ditanya mengenai bantuan hibah dari DKI Jakarta, menjelaskan memang seharusnya tidak usah mengemis hibah DKI. “Kita perlu melakukan komunikasi agar DKI paham posisi penting Tangsel untuk DKI,” ungkapnya.
Dia mengatakan, masih ada waktu untuk melakukan komunikasi untuk win-win solusi, karena APBD P belum dibahas sehingga masih ada kesempatan menunggu jawaban. (irm/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.