Kali Angke Ditambal Rp 100 Juta, Rehab Turab Rp1 Miliar

CILEDUG, SNOL Pasca kebocoran tanggul Kali Angke yang menyebabkan banjir di sejumlah perumahan di Kota Tangerang beberapa lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) menggelontorkan dana tak kurang dari Rp 100 juta untuk menambal kebocoran tersebut. Pihak DPU pun menjamin, 1-2 tahun ke depan, kebocoran itu tidak terjadi lagi.
Kepala Bagian Sumber Daya Air pada DPU Kota Tangerang, Suparman Iskandar mengatakan, sebagaimana janjinya saat terjadi kebocoran tanggul Kali Angke yang membanjiri perumahan Pondok Bahar, Pinang Griya, dan Ciledug Indah, pihaknya langsung melakukan penambalan saat air surut, Senin (23/4).
“Ada belasan titik kebocoran yang kami sudah tambal. Tim kami dari Unit Reaksi Cepat 88 langsung terjun ke lokasi untuk menambal semua lubang di tanggul tersebut. Pendanaannya pun kami keluarkan dari APBD untuk pemeliharaan tanggul sebesar Rp 100 juta,” kata Suparman saat dihubungi wartawan.
Dia menuturkan, kekuatan penambalan sendiri diperkirakan bisa mencapai 1-2 tahun. Sehingga dengan begitu, rembesan air dari Kali Angke yang selama ini memasuki pemikiman warga bisa berkurang. “Mudah-mudahan tambalannya bisa mengurangi kebocoran dan tidak lagi membanjiri perumahan warga,” jelasnya.
Lebih lanjut Suparman mengatakan, selain melakukan penambalan dan pemeliharaan, pihaknya juga sudah menyiapkan dana tak kurang dari Rp 1 miliar untuk rehab sejumlah turab di aliran kali. Antara lain, aliran kali yang melintasi perumahan Total Persada, Wisma Tajur, Puri Kartika, Pondok Arum, Priuk Jaya, dan Periuk Damai.
“Kami juga tidak berharap banjir terus menerpa warga, makanya selalu kami siapkan dana untuk perbaikan, pemeliharaan dan rehab turab maupun tanggul yang sekiranya sudah mengalami kerusakan atau kebocoran,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, belasan titik kebocoran terjadi di sepanjang tanggul Kali Angke yang melintasi perumahan Ciledug Indah, Pondok Bahar, Pinang Griya, dan Duren Villa. Kebocoran itu tidak hanya membuat warga di perumahan tersebut kebanjiran, namun juga membuat warga khawatir, takut-takut turab akan jebol, dan mengakibatkan rumah warga terendam.
Bukan hanya itu, akibat kebocoran tanggul dan rusaknya sejumlah turab, juga kerap membuat akses jalan warga tertutup genangan air hingga 80 centimeter. “Kami akui memang tanggul kita banyak yang butuh perbaikan. Makanya, kami usahakan perbaikan itu cepat dilakukan. Kamu juga sudah meminta bantuan pemerintah pusat agar turut serta melakukan perbaikan tanggul-tanggul di aliran kali yang sudah rusak,” pungkasnya. (pane/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.