Menteri dan Plt Gubernur “Gupak” di Sawah
PANDEGLANG,SNOL– Panen raya padi yang digelar di Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Jumat (13/3), berlangsung meriah. Bahkan, menteri Pertanian RI Amran Sulaiman, Plt Gubernur Banten Rano Karno
dan Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi bersama sejumlah pejabat lainnya rela turun dan ‘gupak’ alias kotor-kotoran di sawah untuk memetik hasil panen.
Pantauan Satelit News, para pejabat itu rela kotor-kotoran di sawah berlumpur. Mereka tidak terlihat alergi dan takut terjkena gatal-gatal akibat terkena tangkai padi dan tanaman lainnya. Selain ikut memetik hasil panen, Mentan juga menyempatkan meninjau sarana irigasi dan mendengarkan keluhan dari para petani yang mengaku terkendala irigasi untuk bercocok tanam.
Amran mengatakan, bagi para petani yang ada di Pandeglang ini, jika kendalanya di sarana irigasi yang belum maksimal, pihaknya akan segera memprioritaskan program pembangunan irigasi. Sebab hal ini juga sudah dikoordinasikan dengan Kementrian Pekerjaan Umum. Dengan langkah ini program menuju suwasembada pangan akan berjalan cepat.
“Persoalan irigasi saya sudah komunikasikan ini dengan Kementrian PU, karena itu kedepan para petani jangan terlalu khawatir. Sebab kami juga paham bahwa kebutuhan air untuk mengolah lahan ini cukup penting,” kata Amran saat ditanya dalam acara Panen Raya Padi.
Dia juga membenarkan jika semua sarana pertanian diperlukan oleh para petani, akan tetapi untuk irigasi ini jelas harus menjadi prioritas. Sebab jika persedian air aman tentunya petani bisa lancar dalam megarap lahan. Selain irigasi, pihaknya juga terus meggulirkan bantuan lainnya untuk petani. Termasuk pupuk, benih, bahkan sarana-sarana pertanian yang teknologinya sudah maju mulai dari traktor, hendtraktor, serta alat-alat canggih lainnya. Kalau tidak salah, untuk Banten bantuan traktor tahun ini mencapai 700 unit.
“Langkah ini dilakukan agar produksi padi petani bisa terus meningkat. Jangan sampai pemerintah terus mengucurkan bantuan, sementara hasil produksinya malah menurun. Karena itu, saya harap produksi padi di Banten di 2015 bisa sesuai dengan target yakni satu juta ton,” imbuhnya.
Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Provinsi Banten Rano Karno mengatakan, Banten sebelumnya ditargetkan penambahan sebanyak 0,55 juta ton, namun saat ini ada permintaan penambahan menjadi sekitar satu juta ton dari produksi yang ada selama ini.
“Kami siap dengan target itu, asal dukungan dari pemerintah pusat dengan berbagai bantuan bisa diselaraskan seperti pembangunan irigasi dan sarana lainya untuk mendukung kemajuan pertanian di Banten,” kata Rano.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, mengatakan, terkait permintaan Menteri Pertanian untuk menaikkan Indeks Pertanian di Banten, pihaknya sudah melakukan langkah untuk mencapai target dengan cara membagi secara proporsional kebutuhan dan tugas daerah sesuai dengan luas lahan yang ada, serta ditunjang dengan ketersedian pupuk, irigasi, benih dan alat pertanian. “Kami optimis target bisa tercapai,” kata Eneng. (mardiana/jarkasih)
Tinggalkan Balasan