Oknum Pejabat Pandeglang Dituding “Main Mata” dengan Perusahaan Karet

f-warga dari 7 desa Kecamatan Mekarjaya berdemo di kantor Bupati Pandeglang mendesak penutupan perusahaan PT NV Cibiuk-mardianasatelitnews

Terkait Operasional PT NV Cibiuk

PANDEGLANG,SNOL Puluhan warga dari 7 Desa di Kecamatan Mekarjaya mendatangi kantor Bupati Pandeglang. Mereka mendesak penutupan PT NV Cibiuk atau PT Cibiuk-Cibogo (Bibo) yang bergerak dibidang pengolahan karet.

Para warga itu berasal dari desa Cibodas, Mogana Medong, Mekarjaya, Sukamulya, Kadujangkung dan canangoknil.com Wirasinga.

Kepala Desa Medong Kecamatan Mekarjaya yang juga koordinator lapangan Cecep Efendi menyatakan, warga juga menolak perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan tersebut.

“Pokoknya harga mati bagi kami, agar PT NV Cibiuk segera ditutup. Kami sudah beberapa kali audiensi, demo dan mendatangi semua pihak terkait. Tapi mana tindakan kongkritnya. Jangan-jangan perusahaan “ada main” dengan oknum pejabat Pemda,” kata Cecep, Selasa (21/10).

Selain karena tidak ada kontribusi yang berarti kepada masyarakat, sejak perusahaan itu berdiri dan beroperasi 70 tahun lalu juga upah yang diberikan terhadap para pekerja/ buruh disana sangat tidak memenuhi standar Upah Minimum Kabupaten (UMK).

Buruh di perusahaan tersebut hanya mendapat upah sekitar Rp 12 ribu – Rp 18 ribu per hari. Jika dikalkulasikan selama satu bulan, tidak lebih dari Rp 500 ribu per bulan.

“Kami juga meminta, Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), segera turun dan menindak perusahaan tersebut,” pintanya.

Masa HGU perusahaan tersebut sudah berakhir sejak tanggal 31 Desember 2013. Artinya, sejak sekitar 10 bulan lalu perusahaan harus menghentikan sementara operasionalnya. Tapi kenyataannya sekarang, operasional terus berjalan.

Warga yang datang sambil membawa pengeras suara menggunakan sebuah truk, langsung memblokade pintu gerbang masuk ke kantor Bupati. Beruntung, penjagaan ketat dilakukan aparat kepolisian setempat, sehingga massa aksi tidak bisa masuk dan masuk dengan leluasa ke kawasan perkantoran Setda tersebut.

Sempat terjadi dorong-dorongan antara massa aksi dengan petugas kepolisian, karena pendemo marengsek ingin masuk bertemu pejabat terkait. Namun ahkirnya, perwakilan massa diberikan kesempatan untuk audiensi dengan Kepala Kesbangpolinmas Tb. Saprudin di Opp room II Setda setempat.

“Apa yang menjadi keluhan dan aspirasi bapak-bapak semua, akan kami sampaikan kepada pimpinan dan pak Bupati. Aspirasi ini kami tampung, karena pak Bupati, pak Sekda dan jajaran Asisten sedang ada acara keluar,” ujar Saprudin.(mardiana/jarkasih/satelitnews)