Bakso Oplosan Daging Celeng Bikin Resah
TIGARAKSA,SNOL Bisnis bakso keliling di wilayah Kabupaten Tangerang sedang terpuruk akibat kabar beredarnya oplosan daging celeng (babi hutan,red).
Para pedagang ada yang memilih tidak berjualan karena omset menurun drastis. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) berjanji akan menggelar operasi pasar terkait informasi peradaran daging oplosan tersebut.
Seorang pedagang bakso keliling, Arif Saifudin mengaku sudah sepekan ini sedang sepi pembeli. Kondisi juga dialami pedagang bakso lainnya di Kabupaten Tangerang. Kondisi ini terjadi sejak isu penemuan bakso bercampur daging celeng merebak di masyarakat Tangerang. Menurut informasi yang diterimanya, daging tersebut dikirim dari Sumatera ke Tangerang dan sudah dikemas rapi.
“Sudah seminggu dagangan bakso sepi pembeli, mungkin mereka takut memakan bakso karena adanya kabar campuran daging babi,”ungkapnya keluhnya Satelit News, kemarin.
Arif mengungkapkan, biasanya omset penjualan normal perhari sekitar Rp700 ribu. Namun setelah isu bakso mengandung daging babi merebak sepekan ini, omsetnya turun dratis menjadi Rp200 ribu menjadi Rp400 ribu.
“Makanya banyak teman saya pedagang bakso keliling lainnya memilih berhenti sambil menunggu kondisinya normal,” ucapnya.
Senada, Yanto pedagang bakso di Pasar Legok mengatakan, informasi kasus bakso oplosan yang merebak sebaiknya segera diklarifikasi pemerintah setempat. Tujuannya agar diketahui siapa pedagang dan tempat berdagang yang menjajakan bakso campur daging celeng tersebut. Ia berharap keadaan cepat kembali normal agar para pedagang bisa berjualan kembali.
“Pemerintah harus tegas menindaklanjuti isu pedagang oplosan daging sapi dan babi, agar yang lain tidak terkena imbasnya,” tandasnya.
Selain para pedagang bakso, banyak pihak lain juga yang dirugikan dengan adanya isu tersebut terutama masyarakat. Karena banyak masyarakat yang hobi makan bakso, secara otomatis berhenti karena khawatir.
Salah satu konsumen bakso, Suryati mengungkapkan sudah mengurangi makan bakso sejak adanya isu daging sapi yang dioplos dengan daging babi maupun daging lainnya. “Sejak adanya isu bakso oplos, saya sudah mengurangi makan bakso karena takut salah makan daging yang diharamkan,” ungkapnya.
Terpisah, Sekretaris Disperindag Kabupaten Tangerang Achmad mengungkapkan, saat ini ia baru dengar adanya kabar bakso oplosan yakni menggunakan campuran daging babi. Terkait hal ini, ia akan segera melakukan operasi pasar terutama wilayah Kelapa Dua yang merupakan pasar besar atau ramai pengunjung.
Menurutnya, peredaran daging oplosan memang sangat berbahaya apalagi jika dikonsumsi masyarakat terutama orang muslim. Untuk itu, jika di lapangan ditemukan pedagang yang nakal akan langsung diproses sesuai aturan yang berlaku.
“Saya akan segera melakukan operasi pasar terkait adanya kabar daging oplosan tersebut, kasihan para pedagang semuanya jadi korban,” pungkasnya. (mg26/aditya/satelitnews)