Tiga Tahanan Bobol Rutan Jambe
TANGERANG,SNOL Tiga tahanan penghuni Rumah Tahanan (Rutan) kelas 1 Tangerang di Desa Taban, Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Banten, melarikan diri dari selnya.
Ketiganya kabur melalui jendela ventilasi udara sel kamar 33 blok C Rutan Jambe pada Selasa (5/8) dinihari sekira pukul 04.00 WIB.
Tahanan yang kabur yakni Supriadi bin Madsanan seorang tahanan kasus narkotika titipan Satnarkoba Polres Kota Tangerang, Ulung Baihaki bin Juhoi, tahanan kasus pencurian dan Boiko bin Hadiyono, tahanan kasus penggelapan. Ulung dan Boiki berstatus sedang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang.
Kepala Rutan Kelas 1 Tangerang, Mulyadi mengatakan, ketiganya berhasil kabur dengan cara menjebol teralis besi besi ventilasi udara di sel Blok C kamar 33.
Ulung cs menggergaji tralis besi menggunakan gergaji yang diselundupkan oleh pengunjung. Setelah membobol teralis, mereka keluar sel dan melompati tembok Rutan Jambe dengan menggunakan sarung yang dirangkaikan.
Sebenarnya ada empat penjahat yang berusaha melarikan diri kemarin dinihari. Selain Ulung, Boiko dan Supriadi, ada juga narapidana kasus pemalsuan dokumen bernama Ari Wibowo yang coba kabur.
Tetapi, pria yang divonis hukuman 2,6 tahun penjara itu keburu tertangkap sebelum berhasil melompati teralis.
Menurut Mulyadi, Ari berperan sebagai penyuplai gergaji. Istri Ari diduga menyelundupkan gergaji yang digunakan untuk memotong teralis besi sel kamar 33 blok C Rutan Jambe.
“Ari tidak bisa loncat dari ventilasi itu kemudian ditangkap oleh petugas yang sedang melakukan kontrol. Tapi, tiga tahanan lain sudah terlebih dahulu berhasil keluar, melompati tembok rutan dan kabur ke hutan yang berada di dekat rutan. Ukuran ventilasinya sendiri tidak terlalu besar, hanya sekitar ukuran 20×25 cm. Mungkin hanya bisa masuk ukuran badan dan kepala saja ,”kata Mulyadi melalui sambungan selulernya.
Ketiga tahanan yang kabur itu baru 2 bulan menghuni sel Blok C kamar 33. Sel kamar 33 Rutan Jambe dihuni 21 tahanan dan narapidana.
Diduga kuat, tahanan di gernic viagra sel kamar 33 sudah mengetahui kegiatan menggergaji teralis ventilasi. Para tahanan mengelabui petugas dengan cara mengeluarkan suara dengkuran yang ekstra keras agar aktivitas mereka yang sedang memotong teralis besi dengan gergaji itu tidak terdengar oleh petugas.
Mendengar dengkuran itu, petugas sipir yang curiga langsung mengecek kondisi sel di Blok C Kamar 33. Selanjutnya ditemukan teralis telah jebol dan tiga tahanan kabur.
Mulyadi mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim internal untuk melakukan investigasi terkait kaburnya tiga tahanan tersebut. Pihak rutan juga sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian terkait guna memburu tahanan yang kabur.
Kanit Reskrim Polsek Tigaraksa, Ipda Sudarmaji mengatakan pihak kepolisian Polsek Tigaraksa baru mendapat tembusan informasi kaburnya tiga tahanan dari rutan kelas 1 Tangerang sekitar pukul 13.00 wib.
Pihaknya menerjunkan tim yang melakukan penelusuran ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Setelah itu, pihaknya juga melakukan penyebaran foto tahanan yang kabur ke Polsek-Polsek dan kepada warga.
“Kita sudah kejar para tahanan yang kabur hingga ke Terminal Kalideres dan perbatasan-perbatasn lainnya. Kita menduga ketiganya masih berkelompok. Ada juga informasi yang mengatakan ketiganya ada yang menjemput, tapi masih simpang siur,” katanya.
Pencarian terhadap tahanan yang kabur masih terus dilakukan sampai ketemu. Polsek Tigaraksa akan bekerjasama dengan Polres Metro Tangerang, Polda dan Mabes Polri untuk menemukan ketiga orang tersebut.
Dijaga Tujuh Personil
Kondisi rutan Jambe memang cukup memprihatinkan. Rumah tahanan ini telah overload atau kelebihan muatan karena menampung 1268 tahanan dari kapasitas 567 orang. Sebanyak 1268 tahanan ditempatkan dua blok yaitu blok Assyifa dan Blok Hidayah.
Sayangnya, setiap malam, ribuan tahanan itu hanya dijaga 7 petugas saja yakni dua orang di bagian depan dan lima orang melakukan penjagaan dengan menyebar. Selain itu ada juga satu sipir yang melakukan penjagaan secara mobile. (uis/gatot/satelitnews)