Dua Penderita DBD Meninggal

Terjadi 83 Kasus, Tangsel Nyatakan Endemis

TANGSEL,SNOL— Tercatat sejak Januari hingga kini terjadi sebanyak 83 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Dua orang dinyatakan meninggal dunia. Pemerintah Kota Tangerang Selatan pun telah menetapkan tujuh Kecamatan di wilayah itu endemis DBD.

“Dari tujuh Kecamatan itu ditemukan kasus DBD selama tiga tahun berturut,” kata Kepala Seksi Pencegahan Penyakit dan levitra professional Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan, Kota Tangsel, Alwan, Kamis (26/2).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, sejak awal Januari hingga kini tercatat sebanyak 83 kasus DBD yang tersebar di tujuh kecamatan. Dari sekian banyaknya kasus itu dua orang meninggal dunia, yakni di Kecamatan Ciputat dan Pamulang. “Dua orang ini bernama AF (11) warga Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang dan T (48) warga Kampung Sawah Kecamatan Ciputat,” katanya.

Penderita DBD yang meninggal dunia ini sudah diberikan perawatan baik di Rumah Sakit Daerah maupun swasta, namun karena tidak bisa melewati fase kritis akhirnya meninggal dunia. Untuk mencegah bertambahnya korban DBD, Dinas Kesehatan Tangsel gencar mensosialisasikan cara pemberantasan sarang nyamuk hingga pengasapan (fogging) di 7 Kecamatan endemis DBD.

Dari hasil penyelidikan sejak 2014 di wilayah endemis DBD, diketahui bahwa kesadaran masyarakat masih rendah untuk menerapkan langkah pemberantasan sarang nyamuk secara rutin.

Alwan menjelaskan, Tangsel disebut endemis DBD dikarenakan setiap tahunnya selalu ada penderita DBD dan kematian akan DBD. “Kami berusaha untuk mencegah agar tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), dengan berbagai penyuluhan, pemberian abate, hingga fogging ke rumah warga,”ungkap manta Kepala Labkesda Tangsel ini. Seperti halnya yang dilakukan di RW 05, 08 Pondok Benda Kecamatan Pamulang, mereka diberikan penyebaran bubuk abate.

Sementara itu, berdasarkan survey yang dilakukan Dinas Kesehatan dari 20 rumah yang ada dikawasan tersebut, lima persen rumah di wilayah itu ada jentik nyamuknya, sehingga pihaknya langsung cepat melakukan langkah fogging dan penyebaran bubuk abate.

Guna sama-sama mencegah meluasnya DBD di Tangsel, perlu ada partisipasi yang besar baik dari masyarakatnya, kelurahan, kecamatan hingga pemerintah daerah untuk pola hidup bersih. Dinkes pun akan memberikan sertifikasi wilayah bebas jentik bagi wilayah yang tidak memiliki jentik nyamuk. Nantinya Dinkes
akan melatih dua orang disetiap RT untuk jadi petugas jentik dan mengecek jentik nyamuk dirumah warga. Hasilnya jika didalam satu kawasan bebas jentik akan ditempelkan sertifikasi bebas jentik.

Salah seorang warga Pondok Benda, Anisa (35) mengatakan, di wilayahnya sudah dua kali dilakukan fooging dari pihak RW setempat. “kawasan kita sudah difogging untuk mencegah demam berdarah,” katanya.

Camat Pamulang, Deden Juardi mengatakan, pihaknya sudah melakukan rapat dengan Muspika seperti lurah dan Puskesmas untuk sama-sama mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, termasuk antisipasi DBD. “Saya berharap para lurah segera menindaklanjuti kepada para RT, RW dan masyarakat untuk sama-sama kerja bakti membersihkan lingkungan,” pungkasnya. (irm/bnn/jarkasih)