Reklame Raksasa di Tangerang Selatan Disegel
Milik Alam Sutera, Living World dan http://befret.com/cialis-no-rx-required Soll Marina Hotel
SERPONG UTARA,SN— Reklame raksasa milik pengembang besar Alam Sutera di Jalan Raya Serpong Kecamatan Serpong Utara, dipasangi stiker ‘TAK BERIZIN’ oleh petugas Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T) Kota Tangerang Selatan, Rabu (25/2).
Padahal reklame raksasa yang terpampang di pinggir jalan di Bundaran Alam Sutera itu sudah terpasang hampir setahun tanpa ada satupun yang mencolek untuk dipertanyakan izinnya. Pada Rabu kemarin, reklame berukuran 2,5×20 meter milik pusat perbelanjaan Mal Living World dan dua reklame lain milik Alam Sutera, dipasangi stiker ‘REKLAME TIDAK BERIJIN’.
“Potensi kerugian pertahun Rp100 juta dari satu reklame ini. Makanya kita tertibkan,” ujar Kasie Pengawasan, Pengendalian, Pengaduan dan Kesra pada BP2T Kota Tangsel, Arif Afwan Taufani ditemui saat penyegelan.
Sebelum disegel, BP2T mengaku sudah melayangkan surat teguran sebanyak 3 kali kepada pemilik reklame. Ironisnya, dari tiga kali surat teguran yang dilayangkan itusatupun tak ada respon oleh pemilik reklame.
“Setelah disegel, pemilik akan dipanggil untuk segera mengurus izin. Kalau tidak ada respon juga, maka langkah selanjutnya pemotongan reklame oleh Satpol PP,” ungkap Arif.
Tak hanya dua reklame raksasa milik pengembang besar itu saja yang disegel petugas, penyegelan juga dilakukan terhadap reklame milik Soll Marina Hotel di daerah yang sama.
“Kita terus menyisir dan mendata reklame mana saja yang belum ada izinnya,” kata dia.
Kabid Pendapatan Non Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kota Tangsel Chusnul Amanah, mengaku target pajak reklame untuk tahun ini mencapai Rp14 miliar. “Tahun lalu kita over target. Maka itu, tahun ini target pendapatan ditingkatkan,” katanya.
Pendapatan pada 2014 lalu, menurutnya berasal dari 3.927 reklame dengan jumlah wajib pajak (WP) sebanyak 2.200.
Terkait titik penambahan reklame baru, Chusnul mengaku belum dapat memetakannya. Namun, penambahan setiap tahunnya pasti akan terus ada. “Terget pendapatannya saja ditambah, mau tidak mau titik reklame dan jenis lainnya juga harus bertambah,” pungkasnya. (pramita/jarkasih)