Setahun, 1000 Orang Meninggal di Jalan
60 % Didominasi Anak-anak Muda
LEBAK,SN– Tingkat kematian akibat kecelakaan lalulintas di Banten cukup tinggi. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya mencapai seribu setiap tahunnya. Sekitar 60 persen dari jumlah itu adalah kalangan anak muda.
Hal itu terungkap saat acara apel Besar ‘Polisi Sahabat Sekolah’ yang digelar oleh Polda Banten di Alun-alun Rangkasbitung, Rabu (25/2). Dihadapain ribuan pelajar mulai dari TK, SD, SMP hingga SLTA se Kabupaten Lebak, Kapolda Banten Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan, acara ini digelar untuk mengajak kepada kalangan anak muda, remaja, dan para pelajar di Banten agar lebih berhati-hati dalam berkendara serta mematuhi peraturan dalam berlalulintas. Mengingat, tingkat kematian lalulintas di Banten sangat tinggi. Dimana pertahunnya mencapai 1000 jiwa yang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. “Dari jumlah itu yang mendominasi kematian lalu lintas yakni anak-anak muda dan skelfsborg.com para pelajar yaitu sekitar 60 persen,” ungkap Boy.
Dia tidak mempungkiri, banyaknya anak-anak sekolah yang menggunakan motor menjadi sesuatu yang tidak bisa dihindari di kalangan anak-anak, karena angka kemampuan daya beli masyarakat semakin baik. Jumlah pertumbuhan pembeli kendaraan bermotor saat ini mencapi 15 persen setiap tahunnya.
Melihat hal itu, Polda bertekad membangun pengendara lalulintas yang lebih baik di kalangan generasi muda dan anak-anak sekolah sehingga jangan sampai menjadi korban khususnya terkait kecelakaan lalulintas.
“Upaya ini harus dilakukan bersama-sama antara kepolisian, sekolah dengan orang tua, agar mereka lebih berhati-hati, waspada dan selamat dijalan raya. Oleh karnanya kita harus lebih berupaya mengingatkan supaya anak-anak kita tumbuh berkembang agar bisa menghargai budaya tertib berlalulintas. Itulah yang selalu kita harpakan dari pihak kepolisian,” katanya.
Direktur Lalu lintas (Dirlantas) Polda Banten Kombes Rudy Antariksa menjelaskan Kegiatan ini tidak hanya diimplementasikan kepada anak-anak TK, namun juga kepada anak-anak SD, SMP, dan juga SLTA. Kepada anak-anak SMP dan SLTA selain belajar tata tertib lalu lintas, kepada mereka diajak untuk melakukan kegiatan bersama seperti Pramuka Saka Bayangkara, PKS (Patroli Keamanan Sekolah).
“Polisi juga melakukan dialog-dialog untuk membahas berbagai permasalahan terkini bagi dunia remaja. Mulai dari narkoba, kenakalan remaja sampai pada masalah kriminal,” ujarnya.
“Penyebab kecelakaan bisa dari pelanggaran laluintas yang sering dilakukan kalangan muda usia-usia produktif, terlebih lagi yang lebih banyak pelanggaran yang tidak menggunakan helm, kemudian tidak hati-hati malah kebut-kebutan tidak karuan, dari akibat infrastruktur yang bolong-bolong juga bisa menyebabkan kematian,” tambahnya.
Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengaku sangat mengapresiasi. “Saya sangat mengapresesasi kegiatan ini karena dapat mendekatkan pelajar dan anak-anak dengan polisi agar mereka tertib berlalu lintas, menjauhi narkoba dan tidak tawuran. Kegiatan ini juga mendukung visi Lebak Cerdas dan Lebak Sehat karena pelajar yang cerdas dan sehat tertib berlalu lintas dan menjauhi narkoba,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu Polda Banten memberikan bantuan berupa 50 buah helm kepada pelajar, yang terdiri dari helm dewasa dan buy levitra in europe helm anak. Pemberian helm ini untuk mendukung kegiatan Wajib menggunakan Helm, karena yang menggunakan helm bukan hanya pengemudi motor, tetapi juga anak-anak yang dibonceng sehingga pengendara dan yang dibonceng aman dan selamat. (mg29/mardiana/jarkasih)