Kanit Reskrim Bantah Rekayasa Kasus Begal: “Saya Siap Dicopot”

SERPONG,SNOL Tuduhan merekayasa penangkapan dan bookstore.ie penembakan pelaku kasus begal di Cikupa Kabupaten Tangerang dan Pelabuhan Merak Kota Cilegon membuat Kanit Reskrim Polsek Serpong AKP Toto Daniyanto meradang.

Toto membantah semua tuduhan yang dilayangkan keluarga korban. Bahkan, Toto siap dicopot dari jabatannya jika terbukti melakukan rekayasa.

“Merekayasa bagaimana?! Semua ada buktinya. Saya siap dicopot kalau memang itu terbukti direkayasa,” tegas Toto saat dikonfirmasi Satelit News terkait tuduhan keluarga, Senin (9/2) petang.

Toto menerangkan, tidak mungkin kepolisian main ’tebak-tebak buah manggis’ dalam mengungkap suatu kasus. Terlebih kasus yang ditangani adalah dugaan begal atau perampokan kendaraan bermotor, dimana puluhan korbannya berasal dari Serpong dan sekitarnya.

“Kami sudah banyak terima laporan dari banyak korban, semua ada berkasnya. Kami bertindak berdasarkan banyaknya laporan keresahan warga atas aksi mereka. Kemudian kita kembangkan, dan akhirnya mendapatkan jaringan asal Lampung ini,” tutur Toto.

Dia mengungkapkan, kalau jaringan begal Lampung ini sangat besar. Terbukti pihaknya mengamankan tiga gudang di buy cialis in europe Kabupaten Tangerang yang diduga untuk menyimpan hasil curian.

Bantahan serupa juga diungkapkan Kapolsek Serpong Kompol Arman. Menurut Arman, anak buahnya di Polsek Serpong sudah melakukan segala tindakan dan tugasnya sesuai dengan prosedur kepolisian.

“Memang kami amankan, diinterogasi sesuai dasar DPO Polsek Serpong, tidak ada penganiayaan. Dan malah justru mereka melarikan diri. Penangkapan kemarin pada 8 Februari berdasarkan pengembangan dari Kanit, barulah terjadi kejadian (penembakan) tersebut,” tuturnya.

Menurutnya, komplotan begal motor yang sudah empat hingga enam bulan beraksi di Serpong dan sekitarnya itu sudah 20 kali melakukan tindak kejahatan. Komplotan itu, kata Kompol Arman, sangat ganas saat beraksi karena tak segan melukai korbannya.

Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan, komplotan itu memiliki banyak senjata tajam dan senjata api. Misalnya yang didapatkan dari pelaku Husen dan Ibrahim di Pelabuhan Merak.

Mereka memegang 1 pucuk senpi rakitan jenis revolver kaliber 38 beserta 4 butir peluru yang belum sempat ditembakan serta selongsong peluru yang sudah ditembakkan. Kemudian ada pula sebuah pisau komando beserta sarungnya, satu bilah badik, satu buah handphone Nokia dan tas gendong milik pelaku.

Sementara dari tiga begal lainnya di Cikupa yakni Muhammad Ali, Ahmad Safei, dan Abdul Wahab, polisi mengamankan satu pucuk senjata api jenis Sigsaur kaliber 32 mm dengan 4 butir peluru dan jiveparty.com 2 selongsong peluru yang sudah ditembakkan.

Kemudian air softgun, golok warna hitam, pisau beserta sarungnya, badik berwarna hitam. Ada pula 1 gagang berikut enam anak kunci leter T, dan barang bukti yang diduga hasil curian pelaku.

“Kami mengamankan dua unit sepeda motor jenis Yamaha Mio G, dimana satu diantaranya adalah benar hasil curian di TKP Polsek Serpong dengan membuat laporan pada 4 Februari 2015. Serta adanya lima plat nomor,” katanya.

Terkait langkah keluarga yang akan mengadu ke Komnas HAM, Polsek Serpong siap menunjukan berbagai bukti yang ada. “Enggak apa, kita adu bukti saja,” singkatnya.

Sementara itu, warga setempat yang berdekatan dengan lokasi kejadian, atau tepatnya di depan kontrakan pelaku di Desa Kampung Suka Mulya Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, memang sempat curiga dengan kedatangan tiga pelaku dan menyewa kontrakan tersebut.

“Baru sekitar tiga harian ngontrak disana, tapi enggak pernah interaksi ataupun tegur sapa sama tetangga,” kata salah seorang tetangga, Muhammad Abdul Azis.

Abdul sempat mencurigai kalau pelaku sempat beberapa kali bolak balik dengan mengendarai satu motor dengan pelaku lainnya, namun saat kembali, dia membawa motor lain. “Iya, waktu itu berangkat dengan satu motor, namun kembali ke kontrakannya membawa satu motor lagi,” ungkapnya.(pramita/mg27/gatot/satelitnews)